KKB Serang Patroli Pos Koramil Dambet, Satu Prajurit Terluka
JAYAPURA – Delapan karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga Kabupaten Puncak Provinsi Papua.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, penyerangan KKB tersebut diketahui ketika salah satu karyawan PTT menghubungi aparat via telpon pada Kamis (3/3). ”Penyerangan yang dilakukan oleh KKB terhadap karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) terjadi pada Rabu 2 Maret 2022 di Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel ”CO 53M 756085 9585257” di Wilayah Distrik Beoga Kabupaten Puncak, namun baru diketahui hari ini,” kata Kamal, Kamis (3/3).
Saksi NS mengatakan, saat penyerangan KKB dirinya tidak berada di camp. Saat kembali dia melihat rekan-rekannya sudah meninggal dunia. “Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekitar pukul 13.00 WIT saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3. Kemudian pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta,” jelas Kamal.
Dari penyerangan tersebut delapan orang di laporkan meninggal dunia dan satu orang selamat. Adapun identitas korban meninggal yakni Billy, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko, Syahril dan Pak De. Saat ini para korban masih berada di TKP Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel dan belum bisa dilakukan evakuasi dikarenakan terkendala cuaca, mengingat untuk sampai di TKP hanya bisa melalui jalur udara.
“Pihak Perusahaan PT. Palapa Timur Telematika (PTT) sudah mengevakuasi karyawan yang berada di BTS 4. Sedangkan untuk di BTS 3 belum bisa dilakukan karena terkendala cuaca,” kata Kamal. Polres Puncak saat ini sudah membentuk tim untuk menuju ke TKP, guna membantu proses evakuasi dan melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tersebut.
Direktur Reskrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Rahmadani, mengakui dari informasi yang diterima lokasi camp Papua Timur Telematika (PTT) jauh dari Beoga Kabupaten Puncak. Jarak antara Beoga dengan TKP sekitar 15 kilometer dan hanya dapat dijangkau menggunakan helikopter. ”Karena itulah kami belum dapat mengetahui kondisi NS karyawan PTT yang selamat dalam insiden penyerangan yang dilakukan OTK, Rabu (2/3),” kata Kombes Faizal Rahmadani seperti dilansir Antara, Kamis.
Dalam wawancara memakai piranti komunikasi, dia masih menghubungi pengelola PTT untuk mengetahui lebih rinci insiden yang dialami karyawannya. ”Kami masih melakukan konfirmasi dengan perwakilan PTT yang ada di Timika,” kata dia. Selain itu, salah satu karyawan PTT yang berada di Kampung Kago, Distrik Ilaga yakni A, Kamis (3/3), juga melaporkan insiden yang dialami rekan-rekannya di Beoga. Korban yang meninggal akibat ditembak dan dianiaya, berada di Beoga untuk melaksanakan perbaikan menara BTS 3 Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257 di Distrik Beoga.
Sementara itu, pada Kamis (3/3), KKB menyerang prajurit yang bertugas di Pos Koramil Dambet Distrik Beoga Kabupaten Puncak, saat sedang berpatroli hingga menyebabkan seorang prajurit terluka. “Sekitar pukul 12.45 WIT telah terjadi lagi penyerangan dan penembakan yang dilakukan KSB terhadap prajurit di Pos Koramil Dambet Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak,” kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Aqsha Erlangga, semalam.
Dijelaskan, dari laporan yang diterima insiden itu bermula saat 12 personel Pos Koramil Dambet Satgas Kodim Yonif R 408/SBH melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air yang berjarak sekitar 50 meter dari pos. Saat memperbaiki saluran air itulah KSB tiba-tiba menyerang dan menembaki para prajurit, hingga terjadi baku tembak. Pratu Herianto terkena tembakan di leher bagian bawah telinga dan saat ini kondisi masih dalam keadaan sadar dan telah dievakuasi ke Puskesmas Beoga.
Dilaporkan, KKB berjumlah 15 orang dan tiga orang di antaranya membawa senjata api laras panjang. Setelah baku tembak, KKB dilaporkan menuju ke arah Kampung Ogamki Distrik Beoga. Pratu Herianto dijadwalkan Jumat (4/3) akan dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter guna mendapatkan perawatan lebih lanjut. (al/**/ant)