SORONG – Program Sekolah Gratis yang menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, kini menuai keluhan dari masyarakat. Banyak orang tua siswa menilai program tersebut tidak berjalan sebagaimana yang dijanjikan saat masa kampanye.
Pasalnya, program Sekolah Gratis dinilai hanya berlaku bagi siswa baru di kelas 1 tingkat SD, SMP, hingga SMA. Sementara siswa di kelas 2 dan seterusnya masih harus menanggung sejumlah biaya, terutama untuk pembelian buku pelajaran.
“Sekolah gratis, buku dibeli dari kelas 2 sampai kelas 6. Kalau sekolah gratis, biaya semua gratis. Jangan gratis setengah-setengah saja,” keluh Yohana RD, salah satu orang tua siswa SD ketika ditemui usai mengantarkan anaknya sekolah, Jumat (1/8).
Hal serupa juga diungkapkan Ferry, yang menyayangkan ketidakkonsistenan implementasi program tersebut. “Sekolah gratis khusus untuk yang baru masuk saja kelas 1. Sedangkan kelas 2 sampai kelas 6 buku dibeli. Setiap naik kelas harga buku juga ikut naik,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, tetap menyatakan komitmennya terhadap program Sekolah Gratis. Ia menjelaskan bahwa meski ada efisiensi dari pemerintah pusat, namun sebagai pemerintah daerah berkomitmen atas program Sekolah Gratis tersebut.
Menurutnya, para orang tua yang membeli buku merupakan inisiatif sendiri.
“Ada yang beli sendiri. Itu inisiatif dari orang tua. Tapi ini tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. Kita sudah menjanjikan kepada masyarakat. Sebagian sudah gratiskan setiap buku,” kata Lobat beberapa waktu lalu usai menyerahkan Seragam sekolah secara simbolis ke siswa kelas 1 SD.
Namun pernyataan itu berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Hendrik G. Jackson, S.Ak., salah satu orang tua siswa, menyatakan bahwa hingga kini anaknya yang duduk di kelas 4 SD Negeri belum merasakan manfaat dari program tersebut.
“Ah gratis dimana? anak saya kelas 4 masih beli buku. Padahal di SD Negeri. Bukan inisiatif, tapi terpaksa karena memang tidak ada. Cuma yang gratis itu tidak bayar komite saja. Sekolah juga kan ada dana BOS. Kalau dari Wali Kota sekolah gratis ini beda toh. Nah, berarti ada biaya selain dana BOS. Maka seharusnya sudah bisa tercover semua,” tegasnya. (zia)












