18-23 Desember, Papua Barat Berpotensi Terdampak Banjir Rob
MANOKWARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk 15-16 Desember 2021. Akan terjadi gelombang tinggi hingga mencapai 4 meter dan angin kencang 20-25 knot sebagai dampak dari pertemuan massa udara di wilayah utara Papua Barat. BMKG juga memperkirakan pada 18-23 Desember 2021 wilayah Papua Barat berpotensi terdampak banjir rob dan gelombang tinggi yang lebih buruk dibanding peristiwa 5-7 Desember lalu.
Kepala Stasiun Meteorologi Rendani Manokwari, Daniel Tandi menjelaskan, cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini terakhir karena adanya sirkulasi tekanan udara rendah di wilayah Sumadera Pasifik atau bagian utara Papua. “Makanya terjadi angin kencang yang memunculkan gelombang tinggi dan banjir rob di pesisir pantai,” tutur Daniel Tandi.
Dikatakan, sejak November 2021 dan diperkirakan hingga April 2022, wilayah Indonesia dan Papua Barat khususnya terkena dampak fenomena iklim La Nina. Suhu permukaan laut di Pasifik lebih dingin dari biasanya, sedangkan di Indonesia hangat. ‘’Nah, karena di Indonesia hangat maka lebih mudah terbentuk awan hujan, angin lebih kencang. Sekarang kita memasuki periode musim hujan,’’ jelasnya.
Pola angin di wilayah Papua Barat umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan hingga 25 knot. Kecepatan ingin ini berpotensi terjandinya gelombang tinggi. BMKG merinci, tinggi gelombang 2,5-4 meter dapat terjadi di perairan Raja Ampat, dan tinggi gelombang 4-6 meter dapat terjadi di perairan Manokwari.
Kepada para nelayan tradisional diminta untuk tetap waspada, atau mengurungkan niat melaut. Tinggi gelombang 4-6 meter sangat berbahaya bukan hanya bagi nelayan tetapi juga pelayaran, sehingga dalam sepakan ini dihimbau tidak melaut. “Tinggi gelombang 2 meter saja sudah berbahaya bagi nelayan, apalagi 4 sampai 6 meter. Perahu nelayan yang kecil dan sedang sangat berbahaya. Semakain jauh dari pesisir gelombang akan semakin tinggi,” imbuhnya. (lm)