SORONG-Perat silaturahmi sesama anggota, Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKM Bone) Kota Sorong menggelar Maulid Nabi Muhammad 1443 Hijriah/2021, Minggu (7/11) di Aula MAN.
Ketua KKM Bone Kota Sorong, Hasbullah kepada Radar Sorong usai kegiatan mengatakan
“Untuk mempererat hubungan sesama keluarga Bone. Ini acara khusus KKM Bone dan juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat. Insyaallah ini rutin dilaksanakan,” katanya.
Adapun pada acara tersebut diisi dengan pembacaan kalam ilahi dan ceramah, sholawatan dari anak-anak kecil terhadap junjungan Nabi Muhammad SAW. Pembagian pernak pernik ember maulid berisi makanan, telur ayam rebus yang dihias.
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong Dr.Hamzah, M.Ag., kepada Radar Sorong mengatakan, dalam mengisi acara Maulid Nabi Muhammad SAW, ia menyampaikan beberapa poin.
Dikatakannya, pertama adalah mencontoh Rasulullah itu bagi umat Islam itu amat berat 100%, artinya kita tidak seluruhnya bisa diikuti. Karena Rasulullah itu sangat sibuk dan banyak bidang kehidupan yang dilalui.
“Beliau itu mulai pimpinan tertinggi, lalu pemimpin perang, memimpin jamaah di masjid memberi pengajian, bertemu dengan keluarganya, bertemu dengan sahabatnya, itu kan banyak kan spektrumnya gitu. Kemudian kita umatnya melihat sisi-sisi mana yang bisa diikuti,” katanya.
Yang kedua, lanjutnya bahwa dalam sejarah kepemimpinan, pemimpin itu selalu ada dua sisi yakni ada kekurangan dan ada kelebihan. Kekurangannya di sini kelebihannya di sana.
“Tapi bagi Nabi Muhammad itu, kita tidak menemukan kekurangannya. Nah, kelebihannya yang selalu muncul meskipun kekurangannya itu kita tidak bisa temukan. Mengapa? karena memang dia menjadi model gitu. Jadi karena dia menjadi model maka dari latar belakang apapun umatnya itu pasti dia bisa mengikuti sisi-sisi yang ada pada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Latar belakang ilmunya, latar belakang sukunya, statusnya
Yang ketiga, katanya bahwa nabi itu ketika melakukan sesuatu tidak setengah-setengah karena selalu nabi itu menampilkan yang terbaik. Karena kalau yang terbaik maka kemudian itu berkaitan dengan keikhlasan dan kesungguhan.
“Dia ikhlas melakukan pekerjaan karena Allah dan kesungguhannya itu menunjukkan bahwa dia siap. Nah, meskipun kemudian hasilnya bisa berhasil dan beberapa kali melakukan mencapai kegagalan,” ujarnya.
Ia menambahkan Makanya istilah jihad yang dalam Alquran itu banyak disebut, menunjukkan bahwa kita ini disuruh untuk bersungguh-sungguh secara optimal dalam melakukan berbagai kegiatan duniawi dan kegiatan akhirat. Tidak bisa setengah-setengah, ini menjadi standar atau karakter dasar perilaku umat Islam dalam melakukan sesuatu.
“Kita harus bersatu, kita harus menunjukkan persatuan dan tidak boleh bercerai-berai. Kita tidak boleh menanam dendam. Kita harus memaafkan, karena kalau dendam yang tertanam. Itu setengah kebaikan itu bisa hilang. Nabi tidak pernah dendam meskpun nabi memperoleh tantangan, banyak kendala dalam hal menghalangi aktivitas dakwah itu. Tapi nabi tidak pernah dendam, malah mereka yang menentang justru nabi mendoakan. Nah, umat Islam juga harus mencontoh nabi. Itu saya kira contoh yang harus dilakukan oleh umatnya,” pungkasnya.(zia)