Kapolres Sorkot: Jangan Seenaknya Menaikkan Harga, Bisa Dijerat UU
SORONG – Memantau terjaminnya ketersediaan bahan pokok khususnya minyak goreng di wilayah Kota Sorong di bulan suci Ramadhan maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Pemerintah Kota Sorong bersama Tim Inflasi daerah hingga TNI/Polri turun melaksanakan sidak di 2 Mall dan 2 distributor, Kamis (7/4).
Sidak yang dipimpin Assiten III Setda Kota Sorong Thamrin Tajuddin, Kapolres Sorong Kota, AKBP Johannes Kindangen, S.IK.,M.Si bersama unsur TNI, Pelindo, Bulog hingga instansi terkait. Mendatangi satu persatu Mall hingga Distributor.
Pantauan Radar Sorong, salah satu distributor yakni Bone Indah menyampaikan stok Minyak Goreng yang dimiliki sudah menipis. Kini, distributor hanya menunggu dari agen maupun kedatangan dari luar. Hanya saja, kendalanya adalah akan ada kenaikan harga Kontainer 30 persen, sehingga kemungkinan berdampak pada kenaikan harga barang.
Mendengar hal tersebut, Assiten III Setda Kota Sorong Thamrin Tajuddin memanggil pihak Pelindo dan meminta agar pihak Pelindo mengawasi pelayaran dan menekan kenaikan harga kontainer
“Pemerintah menekankan kepada Pelindo untuk berkoordinasi dengan pemilik Kontainer untuk tidak menaikan harga Kontainer. Karena ketika ada kenaikan harga, pasti akan ada kenaikan harga barang dan dampaknya ke masyarakat,”jelasnya, kemarin.
Namun, sejauh ini stok minyak goreng di wilayah Kota Sorong masih stabil. Harapannya, bahan pokok bisa terjamin ketersediaannya hingga hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi, secara keseluruhan kebutuhan masyarakat Kota Sorong harus terjaga.
Thamrin menambahkan, terkait masalah minyak goreng curah (subsidi) di wilayah Papua Barat khususnya Kota Sorong masih terproteksi, akan tetapi Pemerintah tidak tinggal diam, melalui Dinas Perdagangan akan berkoordinasi dan komunikasi ke pusat untuk mendapatkan minyak goreng.
“Tapi, minyak Goreng di Kota Sorong cukup hingga hari Raya Idul Fitri, bahkan Distributor Mariat Utama pun memastikan hal tersebut. Namun, kami akan turun sekali lagi untuk memastikam ketersediaan minyak goreng tetap aman,”ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Sorong Kota (Sorkot), AKBP Johannes Kindangen, S.IK.,M.Si menambahkan jika ada permintaan minyak di pasaran, tolong di salurkan guna mencegah penimbunan di gudang. Kemudian, terkait harga diharapkan bisa disesuaikan.
“Jangan agen menaikan harga yang tidak wajar. Karena ada UU Perdagangan, yang mengatur itu. Kasih tahu pimpinan, jangan semaunya kasih naik harga. Hanya karena harga pengiriman naik,”tegasnya.
Semengara itu, Pemilik Mariat Utama, yang akrab disapa Ongko Yohan menambahkan dirinya menjual minyak bersubsidi namun dengan kualitas tinggi (Kunci Mas), dengan harga Rp 14.000 hingga Rp 15.000 perliter yang tertampung dalam Gen 20 liter dan dipasang stiker harga.
“Distributor cuma saya saja, kami mana mampu menyupplay se-Sorong Raya ini. Di sini tersedia 500 jerigen minyak subsidi, perhari kami bisa jual 200 jerigen tapi masih ada 2 kontainer dalam perjalanan. Kami juga menjual minyak non subsidi yang saat ini sekitar 1.700 karton. Cukup hingga hari Raya Idul Fitri,”ungkapnya.
Diakui Ongko Yohan, ia sudah mengorder sebanyak 30.000 karton, tetapi tidak diberikan hanya dialokasikan. Sehingga, ia belum tahu berapa banyak minyak goreng yang kini sedang dalam perjalanan ke Kota Sorong.
“Kami tidak hanya distribusikan di Kota Sorong. Tapi, ke Kabupaten Tambrauw, Sorong Selatan, Kabupaten Sorong, Raja Ampat hingga Kabupaten Bintuni,”ujarnya.
Mengantisipasi pembelian minyak goreng subsidi double, Ongko Yohan mengatakan ada instruksi jika masyarakat beli, akan difoto. Kemudian, setiap pembelian dibatasi perKTP satu jerigen, menghindari penimbunan minyak goreng.(juh)