Temui Korban, Bupati Manokwari Pastikan Akan Bangun Kembali Kios yang Terbakar
MANOKWARI – Kerugian akibat kebakaran Pasar Wosi Manokwari belum diketahui pasti, belum dihitung berapa kerugian akibat kebakaran ini. Namun bila melihat jumlah bangunan yang terbakar, kerugian diperkirakan miliaran rumah. Terdapat sekitar 60 kios permanen yang menjual barang kebutuhan pokok, barang pecah belah (piring, sendok dan peralatan dapur), juga 10 kios ikan asin. Kerugian paling besar pada bangunan liar atau tempat jualan yang dibangun pedagang. Di sini ada lapak pakaian, counter HP, jam tangan, alat elektronik, bawang merah, bawang putih dan lainnya.
Rohmah, pedangan pakaian mengakui menderita kerugian hingga Rp 300 juta. Tiga tempat jualan pakaiannya ludes, padahal dia baru saja menambah stok pakaian untuk stok Natal dan Tahun Baru. “Saya baru belanja pakaian untuk persediaan Natal dan Tahun Baru. Ya, musibah tidak bisa diketahui datangnya,” ucap Rohmah dengan nada sedih.
Akibat kejadian kebakaran, aktivitas jual beli di Pasar Wosi belum normal. Banyak pedagang yang memilih menutup tempat usahanya sambil melihat situasi. Sedangkan pedagang yang tempat jualannya terbakar hanya bisa mengais barang yang bisa diselamatkan.
Bupati Manokwari Hermus Indou didampingi sejumlah pimpinan organisasi perangkat dareah (OPD) turun meninjau lokasi kebakaran. Dia sempat mengumpulkan para pedagang yang menjadi korban kebakaran agar tetap tabah, dan pemerintah daerah tentu akan memperhatikan warganya. “Ya, nasib pedagang tentu akan kita perhatikan supaya bisa kembali beraktivitas. Saya sebagai bupati turut prihatin dengan musibah yang menimpa,” ucap Bupati.
Hermus memastikan, puing-puing bangunan kebakaran akan segera dibersihkan. Selanjutnya, akan diupayakan untuk pembangunan kembali bangunan kios yang telah terbakar. “Yang paling penting adalah menata kawasan Pasar Wosi ini jauh lebih baik,” tandasnya.
Dia mengatakan, kejadian kebakaran menjadi pelajaran berharga. Selama ini ada pemandangan kesembrawutan di Pasar Wosi. Pemerintah daerah telah membangun kios dan lapak jualan di dalam, tetapi banyak pedagang yang mendirikan bangunan atau lapak liar. Parahnya lagi, tempat jualan di pasar telah dijadikan sebagai tempat tinggal sehari-hari. “Ada yang dirikan bangunan liar di pasar, selain sebagai tempat berjualan juga jadi tempat tinggal. Kejadian ini menjadi kesempatan bagi kita untuk membenahi Pasar Wosi secara keseluruhan, tanpa mengorbankan pedagang,” ujarnya.
Bupati telah memerintahkan OPD terkait untuk mendata ulang pedagang yang menjadi korban. “Lokasi kebakaran ini akan kita bersihkan, kemudian kita rencanakan untuk bangun baru sesuai dengan kebutuhan para pedagang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing didampingi Kapolres Manokwari AKBP Dadang Kurniawan Winjaya, Senin (25/10) turun ke lokasi kebakaran Pasar Wosi. Dia ingin memastikan penanganan kasus kebakaran ini dilakukan secara transparan supaya masyarakat bisa mengetahui penyebab atau sumber api.
Polda lanjut Kapolda, akan menurunkan tim Inafis (Automatic Finger Print Identification System) atau tim identifikasi untuk menyisir dan mencari tahu awal munculnya sumber api. ‘’Nanti tim Inafis kami akan turun menyisir untuk menemukan lokasi atau sumber munculnya api,’’ tandasnya kepada wartawan di sela-sela peninjauan lokasi kebakaran.
Kapolda mengatakan, ada saksi yang melihat awalnya api muncul dari tiang listrik dan di sebelahnya ada kios kosong. Untuk memastikan penyebab kebakaran maka perlu dilakukan penyelidikan oleh tim Inafis. Kebakaran yang menghanguskan ratusan tempat jualan ini terjadi, Minggu (24/10) malam sekitar pukul 21.45 WIT. Kobaran api begitu cepat merembes ke kios lainnya, angin yang cukup kencang makin mempercepat kobaran api.
Kapolda telah meminta kepada Kapolres Manokwari dan penyidik untuk melakukan secara cermat penyelidikan kebakaran ini. Penyebabnya harus terungkap. “Kita juga berusaha agar para pedagang yang tempat jualannya bisa memahami musibah ini sambil menunggu langkah pemerintah daerah untuk kelanjutannya,” kata Kapolda. (lm)