WAISAI – Kepala Stasiun Geofisika/BMKG Sorong, Rully Oktavia Hermawan, S.Kom,.M.Kom kepada Radar Sorong, mengatakan, dilihat dari kondisi kegempaan kepulauan Raja Ampat berada pada daerah yang memiliki potensi kegempaan yang cukup rawan, mengingat pada daerah Raja Ampat terdapat sesar besar yakni Sesar Sorong yang merupakan salah satu sesar dari sembilan sesar besar yang ada di wilayah Papua Barat hingga ke Papua.
“Adapun sembilan sesar ini meliputi sesar Sorong di Sorong dan sesar Ransiki di Ransiki pada wilayah Papua Barat, sementara di wilayah Papua adalah Sesar Yapen di wilayah Serui dan Biak, Zona Patahan Waipoga, Wandamen, Sesar Sungkup Weyland di Nabire dan sekitarnya, Zona Lajur Anjak Mamberamo di wilayah Sarmi dan sekitarnya, Zona pengangkatan Cycloop di Jayapura dan sekitarnya serta Lajur Anjak Pegunungan Tengah di wilayah Wamena dan sekitarnya,” paparnya.
Dikatakannya, dalam rangka memastikan pemantauan gempabumi di seluruh nusantara, BMKG hingga tahun 2021 telah memasang jejaring pemantau gempabumi sebanyak 411 lokasi dan untuk wilayah Papua Barat dan Papua terdapat sebanyak 32 Lokasi. Untuk di Raja Ampat yang saat ini dikunjungi merupakan site shelter pemantau gempabumi yang dipasang sejak tahun 2009 silam. Tepatnya lokasi site shelter yang diberi kode RAPI tersebut berada di belakang kompleks perumahan DPRD Kabupaten Raja Ampat, Distrik Kota Waisai, Raja Ampat.
“Tujuan kunjungan ini adalah memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik melalui pemeliharaan yang rutin mulai dari pengecekan kondisi dari sistem sensor seismograf, sistem power, komunikasi dan jaringan serta kelistrikan dari semua peralatan ini,” bebernya.
Dikatakannya lebih jauh, keberadaan alat Site Sensor atau yang lebih dikenal dengan RAPI ini sangat vital dalam mendeteksi aktivitas kegempaan khususnya diwilayah Raja Ampat. “Untuk itu, kami minta kepada masyarakat agar sama – sama ikut memahami bahwa pentingnya keberadaan alat ini di Raja Ampat, yang tentunya sangat vital bagi pemantauan gempabumi di BMKG Papua Barat. Terutama sama-sama menjaga dan merawatnya,” harapnya.
Dia menyimpulkan, hasil dalam kunjungan tersebut melalui pengamatan kami peralatannya berfungsi dengan baik, tentunya pengamatan gempabumi di wilayah kerja Stasiun Geofisika Sorong, pengolahan data serta informasi gempabumi yang disampaikan semakin baik sesuai moto BMKG, cepat, tepat, akurat, luas dan mudah di fahami. Semua ini dilakukan BMKG dalam rangka mendukung program pemerintah yaitu pengurangan jumlah korban atau zero victim.(hjw)