SORONG–Guna menjaga tradisi budaya lokal sekaligus membangun ekonomi kreatif di Papua Barat Daya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya, membuka Pagelaran Seni Budaya se-Provinsi Papua Barat Daya, di Hotel Mariat Sorong, Jumat (27/12).
Dari pantauan Radar Sorong, usai membuka kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya mengunjungi stand yang menampilkan ragam budaya khas Papua yang berasal dari daerah di Papua Barat Daya.
Kegiatan berlangsung selama 3 hari, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya, menegaskan pentingnya pelestarian budaya melalui ajang seperti ini. Seni dan budaya adalah warisan berharga yang harus terus dijaga oleh generasi mendatang.
“Kebudayaan adalah sistem tindakan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jika ditata dan diatur dengan baik, budaya tidak hanya akan bertahan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luar biasa,” katanya.
Dikatakan bahwa peran seni dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat. Sanggar-sanggar seni yang tampil dalam pagelaran ini telah membuktikan kontribusinya terhadap perekonomian lokal. Sebagai langkah awal, pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berencana membangun pusat kebudayaan yang akan menjadi wadah pelestarian seni budaya lokal, termasuk budaya Melanesia.
Menurutnya, Meski saat ini keterbatasan fasilitas masih menjadi tantangan, tapi ia optimistis dengan rencana pembangunan tersebut.
“Kami belum memiliki ruang terbuka untuk kegiatan ini di kota Sorong. Namun, kami akan terus berupaya mencari lahan yang layak untuk menjadi pusat kebudayaan Papua Barat Daya,” katanya.
Adolof mengatakan bahwa Pagelaran ini merupakan yang pertama di Provinsi Papua Barat Daya sejak pembentukannya. Berbagai pertunjukan seni dari berbagai daerah menampilkan keunikan dan kekayaan budaya lokal yang selama ini kurang terekspos.
Dikatakan bahwa pagelaran ini menjadi kegiatan rutin. Karena melalui inovasi seni, kegiatan seperti ini akan menghidupkan kembali semangat budaya lokal dan mendorong kota-kota di Papua Barat Daya menjadi lebih dinamis dan kreatif.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari akan menampilkan berbagai tarian tradisional, musik khas daerah, dan hasil kerajinan lokal.
“Diharapkan, pagelaran ini dapat menjadi tonggak baru dalam pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi kreatif masyarakat Papua Barat Daya,” katanya.(zia)