SORONG – Permasalahan dan kekerasan eksploitasi anak-anak menjadi perbincangan serius. Hal ini masih menjadi isu strategis dalam pembangunan bangsa indonesia. Bahkan, menjadi sorotan internasional dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak, Bukan hanya ditangani oleh Pemerintah Pusat, namun juga pemerintah daerah. Hal tersebut dikatakan Ketua Panitia Petrus Ribo, Selasa (30/11).
“Manajemen kasus merupakan pendekatan yang tepat dalam merespon kompleksitas dalam permasalahan perlindungan terhadap anak saat ini. Permasalahan perlindungan anak yang multidimensional, menuntut adanya sinkronisasi dan adanya koordiansi dari semua unit layanan perlindungan terhadap anak,” katanya.
Ia mengatakan Kegiatan ini bertujuan agar para peserta dapat memahami pentingnya koordinasi dan sinkronisasi peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyediaan layanan anak yang memerlukan perlindungan khusus tingkat kabupaten kota.
“Output yang diharapkan, dari kegiatan tersebut adalah, peserta dapat memahami pentingnya sinkronisasi dan koordinasi layanan kekerasan terhadap anak, memahami konsep layanan anak yang cepat, akurat, koprehensif, dan integratif,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Sorong, Drs. Yakob M. Kareth, M.Si membuka kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga Penyediaan Layanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus pada Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kota Sorong. Kegiatan tersebut digelar di Aula SMK YPK Maranatha Kota Sorong, Selasa (30/11).
Sekda berharap, lembaga penyedia layanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, dapat melakukan tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat hingga tuntas, mampu bersinergi dengan sektor terkait, serta mampu sebagai sumber daya manusia garda terdepan yang sensitif gender, dan peka terhadap kebutuhan korban untuk pemulihan,” katanya. (zia)