Kelly Kambu : Peringatan Hari Bhakti Rimbawan, Kami Akan Bagikan Ribuan Bibit di Taman DEO
SORONG – Pemanasan global (Global Warming) merupakan masalah yang dihadapi bumi saat ini, menyebabkan berbagai perubahan seperti .kesehatan global, cuaca ekstrem, kualitas pangan, dan masih banyak lagi. Penyebab terjadinya pemanasan global, salah satunya karena hutan yang merupakan paru-paru dunia untuk menyuplai oksigen bagi kehidupan, luasannya kian hari kita menyempit.
Hutan sangat berperan penting untuk makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru dunia yang seharusnya dijaga. Hutan yang menyempit akan membuat cuaca semakin memburuk. Tanpa hutan, tak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Selain itu, sejumlah aktivitas manusia juga berkontribusi terhadap pemanasan global dengan menambahkan gas rumah kaca dalam jumlah yang berlebihan ke atmosfer. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida menumpuk di atmosfer dan memerangkap panas yang biasanya akan keluar ke atmosfer.
Untuk menjaga hutan tetap lestasi, maka dalam rangka memperingati Hari Bhakti Rimbawan ke-40 pada 16 Maret 2023, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya menggelar serangkaian kegiatan, diantaranya dengan membagikan bibit tanaman secara gratis yang rencananya akan dibagikan di taman depan Bandara DEO Sorong, Rabu (15/3).

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu,ST,MSi mengatakan, untuk menyambut dan memperingati Hari Bhakti Rimbawan tahun 2023 ini, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan teman-teman dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam, rekan-rekan dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) yang ada di wilayah Sorong Raya. “Walaupun dengan penuh keterbatasan karena Papua Barat Daya ini baru terbentuk, namun tidak mengurangi semangat juang para rimbawan dan rimbawati untuk menjaga lingkungan, menjaga hutan,” kata Kelly Kambu kepada Radar Sorong, Selasa (14/3).
Hari Bhakti Rimbawan tahun ini pihaknya peringati dengan sederhana, diisi dengan beberapa kegiatan diantaranya membagikan 1000 bibit tanaman tanaman pucuk merah dan puring. Kami bagi secara gratis yang dijadwalkan berlangsung mulai pukul 15.00 WIT. Dan pada tanggal 16 Maret, digelar upacara di BKSDA. Pihaknya juga berencana melakukan aksi penanaman bibit pohon dalam jumlah ribuan. “Kita akan berkolaborasi, bekerjasama dengan mitra-mitra kehutanan, TNI-Polri, pelajar dan mahasiswa, serta seluruh stakeholder terkait kita akan gerakkan untuk peduli lingkungan. Tempat pelaksanaannya, tunggu saja waktunya. Yang pasti, Hari Rimbawan tahun 2023 ini kami di Provinsi Papua Barat Daya tidak tidur, kami tetap ada walaupun Papua Barat Daya ini masih sangat baru, namun kami tetap bekerja melakukan apa yang kami bisa lakukan untuk mengingatkan warga yang ada di wilayah Papua Barat Daya ini bawah hutan itu penting untuk dijaga, bahwa keanekaragaman hayati itu penting untuk dilindungi, kesanalah motivasi dan komitmen kami untuk melakukan aksi walaupun kecil tapi kami harapkan bisa berdampak besar,” tegasnya.
Bagi-bagi bibit tanaman lanjut Kelly, sekaligus juga diisi dengan kegiatan orasi dan kampanye lingkungan untuk mengingatkan kepada warga khususnya yang ada di ibukota Papua Barat Daya ini bahwa perubahan iklim, pemanasan global, semua itu terjadi akibat ulah manusia, dan tanpa disadari kita semua terlibat di dalamnya. “Untuk itu, mari kitorang tetap menjaga wilayah provinsi Papua Barat Daya ini dengan mengelola dan memanfaatkan hutan secara baik. Kalaupun ada yang dimanfaatkan, mekanismenya harus sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Disamping itu, upaya reboisasi tetap kita lakukan, rehabilitasi lahan tetap kita upayakan, semuanya demi untuk kebaikan generasi hari ini, generasi hari esok, dan anak cucu kita di masa depan,” jelasnya.
Ditegaskannya, semangat rimbawan harus tetap menyala dan tetap berkobar di dalam dada para rimbawan dan rimbawati. “Kami juga mengupayakan untuk menampilkan documenter terkait hutan dan lingkungan, rencananya kami akan putar di beberapa sekolah. Semua ini untuk membangun dan membangkitkan kesadaran warga khususnya generasi muda saat ini bahwa hutan merupakan masa depan kita karena fungsinya yang sangat sentral sebagai paru-paru dunia untuk menyuplai oksigen, dan agar bumi ini tidak semakin panas maka hutan harus dijaga,” pungkasnya. (ian)