AIMAS – Di tengah bergulirnya kasus dugaan suap yang menyeret nama Pj Bupati Sorong, Yan Piet Moso, S.Sos, M.AP, dukungan dari masyarakat pengusaha orang asli Papua (OAP) mengalir untuk Moso. Bukan tanpa alasan, satu tahun dipercaya memimpin Kabupaten Sorong, memang sudah banyak gebrakan yang dilakukan Pj Moso. Sosok Moso yang dikenal loyal dan friendly juga memberikan kesan tersendiri di benak para pengusaha OAP, yang juga pernah mendulang berkat atas kebijakan yang diambil Pj Bupati.
Kepala Divisi Investigasi Lembaga Pemantau Penyelenggara Triaspolitika Republik Indonesia, Bernadus Ramandey mengungkapkan, sekian banyak kepala daerah selama ini, tidak ada yang seperti Pj Bupati Moso. Ia menilai bahwa Moso adalah sosok yang pro kepada rakyat kecil, terutama masyarakat OAP.
“Terutama terkait dengan penerapan undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) di Kabupaten Sorong yang sanga bagus. Itu adalah bukti bahwa beliau pro terhadap kami (OAP). Kami didukung agar bisa maju seperti saudara pengusaha dari nusantara. Kami merasa bahwa Pj Bupati adalah pembina kami. Setelah beliau ditangkap, kami seperti anak ayam kehilangan induk,” ungkap Bernadus kepada Radar Sorong.
Dikatakan Bernadus, ada kekecewaan dalam hatinya terkait OTT yang dilakukan KPK terhadap beberapa pejabat pemerintahan di Kabupaten Sorong. Menurutnya ada kejanggalan dalam proses tersebut.
“Kami kesal, kami yakin selama ini Pak Moso tidak aneh-aneh, beliau tidak ada kepentingan tertentu, beliau justru memberikan support kepada masyarakat, beliau juga menjunjung tinggi transparansi terkait penggunaan anggaran. Bahkan belum setahun menjabat beliau sudah banyak berbuat di Kabupaten Sorong,” kata dia.
“Saya melihat bahwa sesungguhnya Pak Moso tidak punya tendensi tertentu mengumpulkan harta untuk memperkaya diri. Justru sebaliknya, Pak Moso lebih banyak memperhatikan kepentingan masyarakat Kabupaten Sorong,” lanjutnya.
“Saya kira sebenarnya rentetan proses ini sudah terjadi sejak adanya dugaam perselisihan Pj Bupati Moso dengan salah satu pejabat . Jadi jangan sampai yang terjadi hari ini adalah jebakan untuk Pj Bupati Moso. Apalagi saat penangkapan, yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat,” kata Bernadus.
Menurutnya, proses penangkapan tersebut ada kaitannya dengan proses Pemilukada. Oleh sebab itu, ia meminta KPK dapat melakukan pemeriksaan kembali jika memang ditemukan indikasi temuan laporan keuangan yang tidak wajar.
“Kalau memang ada temuan tidak wajar, maka bukti temuan itu juga harus diperiksa dan dibuka ke publik. Harus jelas bukti temuan itu sejak kapan, jika temuannya baru di tahun 2022-2023, harusnya tidak ada sangkut-pautnya dengan Pj Bupati Moso. Karena saat itu beliau belum menjabat di sini,” pintanya.
“KPK juga harus jeli dalam pemeriksaan, kalau temuannya memang betul ada, maka pejabat sebelumnya juga harus ikut diperiksa. Jangan hanya satu atau dua orang saja. Karena Berkaitan dengan tata kelola penggunaan anggaran, OPD juga termasuk pengguna anggaran terbesar. Selain itu Sekda selaku kuasa pengguna anggaran juga harus diperiksa,” tutup Bernadus.
Sementara itu ditambahkan Bernadus, sebagai bentuk dukungan kepada Pj Bupati Sorong, pihaknya bersama seluruh pengusaha OAP dan para tokoh intelektual Moi akan melaksanakan aksi demo besar-besaran dalam waktu dekat. (ayu)