SORONG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sorong, menyerahkan alat Warning Warning System New Generation (WRS New-Gen) kepada Pemerintah Kabupaten Sorong (Kabsor), Senin (25/10) pagi. WRS New-Gen merupakan media diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami berupa smart display.
Peralatan tersebut diserahterimakan langsung oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Sorong, Rully Oktavia Hermawan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sorong, Aminadab Lobat.
Usai diserahterimakan, dilakukan Commisioning Test (Uji Aktivasi Alat) dan sosialisasi bahaya gempa bumi dan upaya mitigasi. WRS New Gen ini merupakan percepatan informasi gempabumi dan tsunami secara real time dan merupakan terobosan baru dari BMKG.
“Alat ini menyajikan informasi dalam waktu yang cepat setelah terjadi gempa bumi. Alat ini akan memudahkan respon cepat untuk memberikan informasi dini kepada stakeholder untuk dapat mengambil langkah penting selanjutnya,” terang Rully.
Sejak tahun 2019 hingga 2020 BMKG secara berkala sudah memasang WRS di 5 daerah di Papua Barat. Diantaranya ialah Raja Ampat, Bintuni, Tambrauw, Teluk Wondama dan Kabupaten Manokwari. Kemudian pada tahun 2021 ini, dilakukan penambahan pemasangan di 2 lokasi, yakni di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong.
Selain menyajikan informasi terjadinya gempa bumi secara real time, WRS juga memiliki kemampuan untuk menyebar luaskan informasi tersebut secara otomatis kepada masyarakat melalui SMS blast.
“Kita berharap dengan pemasangan WRS New-Gen di Papua Barat dan sejumlah lokasi lainnya, akan membantu penerimaan informasi gempa bumi dan peringatan dini potensi tsunami. Selain itu, juga diharapkan informasinya bisa cepat sampai di masyarakat,” harapnya.
Operasional alat WRS yang juga harus selalu terkoneksi internet yang vital, juga menjadi perhatian khusus BMKG. Dimana biasanya koneksi internet selalu gangguan sesaat setelah terjadi bencana. Oleh karenanya, BMKG telah memiliki beberapa skenario yang dilekatkan pada WRS tersebut.
“Kami memiliki backup berupa VSAT komunikasi lain yang terpasang di alat tersebut. Namun posisi VSAT tidak menggunakan jalur internet melainkan melalui jalur intranet. Jalur itu merupakan jalur vital agar WRS tetap dapat terkoneksi dengan internet,” jelas Rully.
Kepala BPBD Kabupaten Sorong, Aminadab Lobat menerangkan, demi keamanan penggunaannya, alat tersebut ditempatkan di Kantor Bupati. Alat tersebut juga hanya boleh dioperasionalkan oleh 15 orang operator dari BPBD dan Satpol-PP yang telah mengikuti pelatihan uji aktivasi alat. (ayu)