Manajer dan Pelatih Kempo Kecewa Kurangnya Perhatian KONI Papua Barat
SORONG – Berhasil mengharumkan nama Provinsi Papua Barat dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 dengan meraih medali emas, Hilda C B. Silubun, Atlet Shorinji Kempo, tiba di Kota Sorong, Minggu (17/10) sekitar pukul 14.30 WIT. Kedatangan Hilda dan rombongan atlet kempo lainnya, disambut haru bahagia keluarga yang telah menunggu di depan pintu kedatangan Bandara DEO Sorong.
Pantauam Radar Sorong, kedatangan para atlet yang telah membanggakan nama Kota Sorong dan Provinsi Papua Barat pada ajang olahraga nasional empat tahunan PON XX Papua, hanya disambut oleh pihak keluarga yang merasa bahagia dan bangga atas pencapaian para atlet.
Hilda Silubun yang ditemui wartawan mengatakan, untuk meraih mendali emas di ajang PON tidak mudah baginya, sebab ia harus berlatih intens selama 2 tahun. Kerja keras dan pengorbanannya selama ini akhirnya membuahkan hasil, dengan mempersembahkan medali emas bagi Provinsi Papua Barat ”Selama 2 tahun kami berlatih, kami sudah yakin dan percaya bahwa kami mampu bersaing,” kata Hilda, kemarin.
Ditanyai kesannya ketika bertanding, Hilda mengungkapkan bertanding pada kejuaraan PON XX Papua merupakan hal yang luar biasa. Apalagi selama berada di Jayapura, fasilitas yang disiapkan untuk para atlet sangat memadai dan memuaskan sehingga atlet pun merasa nyaman atas pelaganan tersebut. ”Saya bermain pada kelas 50 Kg. Setelah ini, mungkin saya akan terus melakukan persiapan agar bisa membawa nama baik Papua Barat lagi, tetapi kalau tidak, mungkin istirahat. Saya bersyukur, dengan dukungan dari pemerintah Provinsi Papua Barat, juga masyarakat hingga keluarga yang mendukung proses hingga selesainya kegiatan PON XX,” paparnya.
Manajer Tim yang juga Pelatih Kempo, Kompol M. Salim Nurlily,S.IP,MH mengatakan, kontingen Provinsi Papua Barat turun di 3 nomor, pertama nomor Embu pasangan Putri, kedua 70 Kg Putra dan ketiga Randori Putri 50 Kg. Dari 3 nomor, anak didiknya meraih 1 medali emas pada Randori Putri 50 Kg dan mendali perak di randori putra 70 Kg.
Menanyakan dukungan yang diterima tim Kempo Papua Barat di ajang PON XX Papua, Salim mengungkapkan kekecewaannya terhadap KONI Papua Barat. Sebab sambung Salim, perhatian dari KONI Papua Barat sangat memprihatinkan, artinya hingga atlet-atlet Kempo bertanding pun ada beberapa peralatan yang belum diberikan dari KONI Papua Barat. ”Ini menjadi catatan buruk dalam pelaksanaan PON kali ini. Kami berharap KONI Papua Barat kedepannya lebih baik. Janji yang diberikan yakni bagi atlet peraih 1 medali emas mendapatkan Rp 1 Milliar dan 1 mendali perak Rp 500 juta, namun kami belum tahu kapan terealisasi janji itu, tapi biasanya diberikan,” ungkapnya.
Meskipun dijanjikan bonus, Salim menyatakan atlet Kempo didikannya tidak memikirkan hal tersebut, para atlet hanya fokus untuk memberikan yang terbaik bagi Papua Barat. Di kesempatan ini, Salim juga mengucapkam terima kasih kepada Gubernur Papua Barat, Kapolda Papua Barat dan Kapolres Teluk Bintuni serta warga Papua Barat yang telah mendukung Tim Kempo Papua Barat. ”Terima kasih juga kepada pihak-pihak yang sudah mendukung kami sehingga 2 medali bisa diperoleh,” pungkasnya. (juh)