
SORONG – Provinsi Papua Barat Daya adalah milik bersama. Tidak ada prioritas masyarakat kelas satu, kelas dua dan kelas tiga. Demikian penegasan Gubernur Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Elisa Kambu, S. Sos didampingi Wakilnya Ahmad Nausarau saat menyampaikan sambutan perdananya di Gedung Gereja Paroki Katedral Kristus Raja kampung Baru Sorong, Rabu (5/3/2025).
Dalam kepemimpinannya lanjut mantan Bupati Asmat dua periode itu, memastikan bahwa tidak ada prioritas pelayanan kepada masyarakat atau umat Tuhan pada komunitas agama, suku tertentu. ” Saya dengan pak wakil gubernur hadir untuk semua golongan, tidak ada yang mayoritas, tidak ada yang minoritas. Tidak ada yang kelas satu, kelas dua dan kelas tiga. Semua sama,” tegasnya sembari mendapat tepuk tangan meriah.

Dari lubuk hati yang paling dalam, lanjut Elkam sapaan akrab (Elisa Kambu) menyampaikan rasa syukur kepada seluruh umat Tuhan yang telah mendukung dalam doa dan tindakan untuk proses demokrasi yang telah berjalan demakoratis. Atas ijin dan kehendak Tuhan, dirinya dan Ahmad dipercayakan rakyat PBD untuk memimpin provinsi termuda di Indonesia ini lima tahun kedepan.
“Terima kasih untuk seluruh umat Tuhan di Provinsi Papua Barat Daya, tanah Papua, di seluruh Indonesia. Sekali lagi terima kasih, terima kasih, terima kasih yang tak terhingga,” ujarnya dengan nada ungkapan syukur sembari mengakui bahwa keluarga besar umat Katolik di Papua Barat Daya cukup berkontribusi besar sejak awal sampai terpilihnya pasangan ESA.
Kepada umat Tuhan yang hadir, Elisa juga menaruh sejumlah harapan bahwa, provinsi ini (PBD) masih baru, tentu membutuhkan banyak harapan, keinginan, pergumulan dari masyarakat, umat Tuhan. Oleh karena itu, sebagai gubernur dan wakil gubernur, membutuhkan komitmen dan dukungan seluruh lapisan masyarakat Papua Barat Daya.

” Provinsi ini baru, kita punya harapan banyak, mimpi yang banyak. Saya dengan pak Ahmad hanya kami berdua tidak bisa apa – apa kalau tanpa dukungan seluruh lapisan masyarakat, umat Katolik, tetapi juga umat Tuhan didominasi gereja dan juga umat muslim,” ucapnya.
Sebelumnya Gubernur dan Wakil Gubernur PBD, di Bandara DEO Sorong disambut antusias Muspida, jajaran pejabat pemprov PBD, simpatisan, pendukung dan masyarakat dengan prosesi adat Papua. Selanjutnya gubernur dan rombongan ziarah ke Tugu Pendaratan Injil di Tanah Malamoi Usaha Mina Sorong.
Dalam perjalanan spritual itu, Gubernur- Wakil Gubernur disambut BP Sinode GKI, BP Klasis dan para Pendeta selanjutnya dilakukan doa pengutusan sekaligus penyerahan buku sejarah pendaratan Injil di tanah Malamoi oleh tokoh Yonas Malibela dan anak kandung dari Bapa Osok.
Perjalanan spiritual yang sama berlanjut ke Paroki Katedral Kristus Raja Sorong disambut Uskup Keuskupan Manokwari Sorong, Hilarion Datus Lega dengan para pastor, suster, biarawan dan umat Katolik. Misi yang sama pun berlanjut ke Masjid tertua di Sorong, Masjid Al-Fatah menyapa. Umat muslim dan mengakhiri rangkaian acara di alun – alun Aimas dalam syukuran pesta rakyat.(ris)