SORONG- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 1.297 warga kurang mampu di Papua Barat Daya. Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wahyudi Joko Santoso menyampaikan, program BPBL merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik.
“Hingga September 2024, Rasio Elektrifikasi (RE) telah mencapai 99,82%. Masih terdapat 0,18% rumah tangga belum berlistrik yang sebagian besar tersebar di wilayah terpencil,” ujar Wahyudi dalam acara Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (13/12/2024), di Kelurahan Klawuyuk, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong.
Wahyudi menyebut, pada tahun 2024 ini program BPBL akan dilanjutkan kembali dengan target 150.000 rumah tangga yang tersebar di 36 Provinsi. Untuk Kota Sorong telah ditetapkan sebesar 181 yang tersebar di 10 Kecamatan.
Anggota DPR RI Rico Sia menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Ditjen Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero) karena terlah berhasil menyelasaikan program BPBL sesuai target. Menurut Rico, program BPBL ini tak hanya menghadirkan akses listrik bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang peningkatan perekonomian.
Rico mengatakan dengan adanya listrik, diharapkan kesejahteraan masyarakat terus meningkat, sejalan dengan visi program BPBL untuk memperbaiki taraf hidup dan ekonomi masyarakat di berbagai wilayah. “Harapan saya ke depan, warga Kota Sorong semakin hebat, semakin mandiri dengan adanya program ini,” ujar Rico.
Pj. Walikota Sorong Bernhard Eduard Rondonuwu mengatakan, kota sorong memiliki potensi area wisata yang cukup banyak namun memiliki kendala dalam pengembangan. Hal itu dikarenakan listrik yang belum masuk ke area tersebut.
Bernhard menyampaikan agar masyarakat penerima manfaat dapat memanfaatkan fasilitas listrik dengan baik untuk mendukung aktivitas keluarga dan masyarakat. “Kami berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah mewujudkan program BPBL ini sehingga program ini dapat menaikkan taraf hidup warga Kota Sorong,” kata Bernhard.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat Risky Mochamad menyampaikan, hadirnya listrik di tengah masyarakat memberikan kemudahan bagi ibu-ibu rumah tangga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta meningkatkan perekonomian keluarga. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Program BPBL juga mendukung capaian rasio elektrifikasi di Papua Barat Daya . “Kami berharap program ini terus berlanjut. Terima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah mendorong PLN untuk menyukseskan program ini,” ujar Risky Mochamad.
Salah seorang warga Kompleks Viktory, Kelurahan Klawuyuk, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong yang mendapatkan bantuan sambung listrik gratis ini adalah Kevin Bisay (41). Sehari-hari ia bekerja sebagai nelayan. Ia tinggal bersama istri dan dua anaknya di rumahnya yang berlantai dan berdinding kayu. Selama ini ia menyalur listrik dari rumah tetangganya.
“Saya bersyukur sejak punya listrik sendiri, sekarang saya bisa gunakan alat-alat listrik tambahan seperti magic com. Saya berterima kasih pada pemerintah telah memberikan lentera bagi kami masyarakat ekonomi lemah,” ujarnya.
Penerima manfaat lainnya, Gerda Malak (68) yang seorang Ibu Rumah Tangga juga mengatakan selama ini menyalur dari gereja. Sejak suaminya meninggal di tahun 2017, Keseharian Gerda hanya dibantu oleh penghasilan anak pertamanya yang berprofesi pekerja serabutan di pasar. “Listrik ini merupakan bantuan yang baik untuk kami, semoga pemerintah sukses selalu dalam mengeluarkan program bantuan kepada masyarakat,”pungkasnya. (ros)
