SORONG– “Sekian lama dalam kegelapan, baru kali ini kami dapat bantuan pasang listrik baru dari pemerintah, karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini PLN, Bapak Rico Sia, anggota DPR RI Komisi VII. Kami sebagai masyarakat yang menerima bantuan kami sangat berterima kasih dan bersyukur”.
Itulah ucapan terima kasih yang disampaikan Kevin Bisay, warga Kompleks Viktory Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya yang mendapatlan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Begitu besarnya manfaat listrik bagi masyarakat, Kevin Bisay berharap BPBL juga menyentuh warga lainnya sehingga kehadiran pemerintah dalam hal ini PLN benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Tetangga Kevin Bisay, yang juga mendapatkan BPBL , Gerda Malak , tak dapat menutupi rasa bahagianya setelah anggota DPR RI Rico Sia, M.Si secara simbolis melakukan penyalaan pertama KWH meter dan pengisian token listrik di rumahnya yang berdinding papan.
Melihat lampu di rumahnya menyala, Gerda Malak pun tampak langsung tersenyum. “Selama ini sambung listrik dari gereja. Syukur sekali sudah punya listrik sendiri,”ujar Gerda.
Penyalaan pertama KWH meter yang secara simbolis dilakukan oleh Rico Sia merupakan rangkaian dari acara “Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik Provisi Papua Barat” yang berlangsung di Drei Kinder, Kota Sorong, Jumat (13/12).
Selain penyalaan pertama KWH meter, juga dilakukan pemasangan stiker program BPBL oleh Wahyudi Joko Susanto dari Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), pengisian token pertama secara gratis serta penyerahan CSR yang secara simbolis diserahkan oleh GM PLN Wilayah Papua dan Papua Barat PT PLN (Persero), Risky Mochamad.
Kepada media, anggota Komisi VII DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Rico Sia, M.Si mengatakan,program BPBL ini menyentuh masyarakat atas adanya aspirasi dari masyarakat yang disampaikan secara tertulis pada periode pertama dirinya menjabat (2019-2024) dimana Komisi VII bermitra dengan Kementerian ESDM. Dari aspirasi masyarakat itulah, Kementerian ESDM melalui PT PLN (Persero) menindaklanjuti untuk melaksanakan program BPBL yang menyasar rumah tangga di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Papua Barat Daya.
“Masih banyak daerah-daerah yang terisolasi yang membutuhkan terlebih dahulu infrastruktur, sehingga pada lima tahun periode lalu memang belum dijangkau. Namun wilayah-wilauyah yang dapat dijangkau, PLN dengan tanpa pamrih telah berusaha sekuat tenaga mau melaksanakan program-program sebagaimana aspirasi yang sudah kami suarakan di DPR RI yang bermitra dengan Kementerian ESDM dan PLN. Apreseasi yang sebesarnya kepada PLN yang sudah membantu kita yang sudah memasang BPLB yang akhirnya bermanfaat bagi masyarakat,”ujar Rico Sia.
Kenapa harus memiliki listrik sendiri tentunya agar terhindar dari bahaya seperti kebakaran . ” Yang pasti PLN akan terus bekerja untuk kesejahteraan masyarakat,”imbuh Rico Sia dalam wawancara dengan media di depan rumah warga yang baru dialiri listrik di Kompleks Viktori, Kelurahan Klawuyuk Distrik Sorong Timur.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat, Risky Mochamad menjelaskan, secara keseluruhan BPBL di Kota Sorong telah menjangkau 1.339 sambungan rumah warga. Untuk seluruh wilayah Papua 1.182. “Kemudian sejak tahun 2022 sampai tahub 2024 sudah tersambung di seluruh wilayah Papua 12.595,”rinci GM PLN Papua dan Papua Barat, Risky Mochamad.
Pada acara sosialisasi program BPBL, Koordinator Kelompok Kerja Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wahyudi Joko Susanto mengatakan, program BPLB merupakan program Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dengan menugaskan PT PLN (Persero) yang didukung oleh PT Icon Plus.
Program BPBL ini bertujuan untuk melistriki rumah tangga tidak mampu yang terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan social (DTKS), berdomisili di daerah 3T (terpencil, terluar dan terlebelakang) atau memenuhi kriteria sebagai calon penerima BPBL yang divalidasi oleh kepala desa/lurah atau pejabat yang setara.
“Pada tahun 2023 lalu, program BPBL ditargetkan menyasar 125.000 rumah tangga dan terealisasi sebesar 131.600 rumah tangga (105 %) di seluruh Indonesia. Pada tahun 2024, program BPBL ditargetkan menyasar 150.000 rumah tangga di seluruh Indonesia,”ujar Wahyudi Joko Susanto.
“Melalui program ini kami berharap, sambungan illegal maupun penarikan kabel ke tetangga dapat berkurang,”ujar Wahyudi yang mengingatkan bahaya listrik hanya ada dua yakni kesetrum atau kebakaran. Ia kemudian memberikan apreseasi dan ucapan terimakasih kepada anggota DPR RI Rico Sia yang telah memberikan perhatian penuh sehingga program BPBL di Provinsi Papua Barat Daya, khususnya di Kota Sorong bisa berjalan lancar. (ros)
Dari data yang ditampilkan pada acara sosialisasi program BPBL, sebaran calon penerima program BPBL tahun 2024 di Provinsi Papua Barat Daya, Kota Sorong 181 RT, Maybrat 228, Raja Ampat 121, Kabupaten Sorong 328, Sorong Selatan 407 dan Kabupaten Tambrauw 32 RT dengan total 1.297 RT.
Sosialisasi program BPBL dihadiri Pj Walikota Sorong Dr Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos M.Si, Staf Ahli Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) , Paris El Hakim, Kepala Bidang ESDM Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Yance Susim, Manager UP3 PT PLN Sorong, serta sejumlah pejabat dan masyarakat Kota Sorong dan sekitarnya. (ros)