MANOKWARI – Kurasi Usaha mikro kecil menengah (UMKM) Potensial Papua Barat, Pj Sekda Papua Barat, Dance Sangkek mengatakan UMKM kesulitan dalam memasarkan produk.
Produk-produk UMKM di Papua Barat memiliki ciri khas dan keunikan yang berasal dari kearifan lokal dan budaya.
“Kalau UMKM memiliki kesulitan dalam pasarkan produk, maka sulit pula berkembang menjadi bisnis yang sukses,” ujarnya, Selasa (21/3).
Ia menjelaskan Papua Barat memiliki potensi UMKM yang besar dan beragam, dari hasil kerajinan tangan hingga produk pertanian dan perikanan.
Momentum Kurasi UMKM, Ia menginginkan dukungan bagi para pelaku UMKM di Papua Barat agar bisa meningkatkan kualitas produk sehingga bisa meningkatkan daya saing.
“Dengan kurasi ini, para pelaku UMKM di Papua Barat dapat memamerkan produk mereka dan mendapatkan penilaian dari para ahli di bidangnya,” ucap Dance Sangkek.
Ia memberikan apresiasi kepada para pelaku UMKM yang telah berhasil menciptakan produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar.
“Pelaku UMKM terus berinovasi dan berkembang dalam menciptakan produk-produk berkualitas yang dapat bersaing di pasar,” pungkasnya.
Sementara itu, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, James W Lumban Tobing mengatakan kurasi UMKM diikuti 100 pendaftar yang tersebar di seluruh kabupaten se-Papua Barat. Hasil kurasi akan diumumkan pada pekan depan.
“Hasil Kurasi UMKM kita umumkan pada pekan depan untuk melakukan pembinaan pada UMKM potensial,” ujarnya.
Ia menjelaskan kurasi UMKM melihat dari lama usaha dan perijinan. Itu penilaian dasar untuk kurasi UMKM.
“Produk UMKM yang ikut dalam kurasi tersebut terdiri dari tiga sektor utama, yaitu usaha kriya, produk makanan dan minuman dan fashion,” jelasnya.
Ia menuturkan UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian karena memberikan sumbangan signifikan khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja.
Selain itu, UMKM juga memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian.
“Pengembangan UMKM masih menghadapi berbagai kendala, salah satunya dari sisi akses keuangan,” tuturnya.
Mendukung pengembangan UMKM, lanjut James Bank Indonesia telah mengeluarkan 3 pilar kebijakan, antara lain korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan perluasan akses pembiayaan.
“Produk UMKM Papua Barat, mampu tumbuh dan berkembang yang memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah khususnya Papua Barat,” ucapnya.
Ia menuturkan, menjadikan produk UMKM Papua Barat berkualitas, salah satunya dengan Kurasi yang mana meningkatkan kualitas produk hingga memahami tren perkembangan pasar.
“Kita harus tahu selera pasar, sehingga muncul inovasi dalam mengembangkan UMKM,” tuturnya. (bw)