194 Korban Bencana Terpaksa Mengungsi
SORONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong merilis data terbaru jumlah rumah yang roboh akibat diterjang angin kencang dan gelombang tinggi pada Selasa (22/2) bertambah menjadi 40 unit rumah. Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone, mengatakan berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kota Sorong jumlah rumah yang roboh di Klademak II Pantai Kelurahan Klaligi Distrik Sorong Manoi bertambah menjadi 35 unit.
”Berdasarkan data terbaru yang masuk ke BPBD bahwa jumlah rumah di Kota Sorong yang roboh bertambah menjadi 40. rumah yang roboh, 35 berada di Klademak Dua Pantai Kelurahan Klaligi Distrik Sorong Manoi dan 5 rumah di Pulau Dum Distrik Sorong Kepulauan,” kata Herlin Sasabone yang ditemui di Pos Tanggap Bencana Jembatan Puri Klademak II, Rabu (23/2).
Herlin mengungkapkan sebanyak 194 warga terdampak bencana, saat ini masih mengungsi di beberapa pos pengungsian yang dibangun di sekitar lokasi kejadian maupun di gereja. ”Kalau sudah ada tambahan jumlah rumah yang roboh otomatis ada tambahan jumlah KK dan jiwa yang terdampak. Tapi sampai sekarang data tambahan KK dan jiwa yang terdampak, belum masuk ke kami. Jadi data sementara masih 194 jiwa yang saat ini mengungsi di 4 pos pengungsian yang sudah dibangun dan juga di gereja,” jelasnya.
Pihaknya langsung menyerahkan bantuan berupa 35 paket berisi perlengkapan kebersihan mulai dari handuk, sabun, sikat gigi dan gayung. ”Kemudian perlengkapan pangan, pakaian dewasa laki-laki dan perempuan, pakaian anak-anak, karpet dan selimut,” pungkasnya.
Terpisah, Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM mengatakan Pemerintah Kota Sorong telah menyalurkan bantuan makanan pasca kejadian bencana gelombang tinggi dan angin kencang. Selaku kepala daerah, Lambert Jitmau turut prihatin atas musibah tersebut. ”Ini bencana alam. Dalam waktu dekat, saya akan turun langsung melihat mereka,” ucap Wali Kota Sorong.
Terpisah, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Sorong, M. Taslim meminta BPBD Kota Sorong melakukan pendataan korban bencana harus sesuai fakta di lapangan. ”Karena di lapangan sering berbeda dengan pendataan. Makanya DPRD Kota Sorong memperingati agar pendataan sesuai fakta lapangan, karena ditakutkan akan ada oknum yang menyalagunakan kondisi kebencanaan ini,” kata Taslim kepada Radar Sorong, Rabu (23/2).
Menurut Taslim, jika pendataan telah lengkap dan akurat, maka Wali Kota Sorong harus segera memikirkan bantuan berupa membangun kembali rumah masyarakat yang hancur akibat hantaman gelombang tinggi dan angin kencang pada Selasa (22/2) pagi. ”Tapi saat ini yang terpenting masyarakat yang terdampak harus segera dibantu berupa bantuan darurat seperti tempat tinggal sementara karena sudah ada kerjasama dengan TNI/Polri,” ujarnya.
Kedua, terkait kebutuhan sehari-hari para pengungsi harus diperhatikan serta koordinasikan dengan Dinas Kesehatan terkait tempat tinggal para pengungsi yang aman dari sisi kesehatan. ”Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 sehingga protokol kesehatan harus dijaga walaupun di tenda darurat. Satgas juga harus turun mensosialisasikan protokol kesehatan,”paparnya.
Sementara itu, akibat hujan deras yang mengguyur sepanjang jalan trans Sorong-Maybrat disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang ke jalan. Seperti halnya yang terjadi di pertengahan jalan utama antara Kampung Welek dan Sehu Kabupaten Maybrat pada Selasa (22/2) lalu. Informasi yang diterima Radar Sorong (23/2) dari salah satu supir trans Maybrat, Filex, bahwa kejadian tersebut terjadi pada pagi hari beberapa saat sebelum kendaraan yang dibawanya ke Sorong melintas. Beruntung pada saat pohon tumbang tidak menimpa kendaraan. ” Kejadiannya pagi karena teman-teman sopir yang lewat hampir pagi bilang belum ada pohon yang rubuh disekitar situ (pertengahan Welek-Sehu). Selain pohon yang berukuran besar, ada juga beberapa pohon berukuran sedang juga rubuh ke jalan,” kata Felix kepada Radar Sorong, kemarin.
Beruntung, karena selalu membawa parang untuk mengantisipasi adanya masalah di jalan, dirinya bersama beberapa orang rekan sopir langsung turun tangan untuk membersihkan dahan dan batang pohon secara perlahan sampai selesai. “Untuk teman-teman sopir maupun yang bawa motor, harus hati hati kalau saat hujan,” imbuhnya. (zia/juh/ris)