

SORONG- Menyambut Hari Raya Nyepi 1945 Saka, Vega Hotel turut berpartisipasi dengan mempersembahkan patung Ogoh-Ogoh yang sangat menarik. Ogoh-ogoh yang merupakan hasil karya karyawan Vega Hotel itu,Selasa Siang (21/3) diarak dalam pawai kirab dengan start dari Vega Hotel ke Kantor Walikota dan selanjutnya dibawa ke Pura Hindu yang ada di Jln Malibela Km 11,5.
General Manager (GM) Vega Hotel mengatakan, ogoh-ogoh setinggi kurang lebih 4 meter itu sebelumnya telah dipasang di lobi Hotel dan H-1 perayaan Hari Raya Nyepi, ogoh-ogoh Vega Hotel itu dipersembahkan ke Pura untuk selanjutnya dibakar dalam prosesi ritual umat Hindu.
“Ini adalah salah satu bentuk kontribusi kami, ikut berpartisipasi dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Maksudnya tidak lain untuk melestarikan kebudayaan , dan hari ini menjelang Hari Raya Nyepi sehingga kita persembahkan ogoh-ogoh ini. Ogoh-ogoh itu kita lepas dan akan kita serahkan ke Pura dan nanti ogoh-ogoh akan dikirab mulai dari parkiran Vega Hotel ke Kantor Walikota dan selanjutnya ke Pura ,”terang Agus Sunarto.
Seperti diketahui, ogoh-ogoh yang merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali selalu ada dalam perayaan Hari Raya Nyepi. Bisanya, “boneka raksasa’ yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala itu diarak keliling desa pada malam menjelang Hari Raya Nyepi. Karena merupakan gambaran energi negatif , sifat buruk manusia , setelah dikirab, ogoh-ogoh itu pun dimusnahkan.
Dalam prosesinya, pelepasan ogoh-ogoh diikuti dengan tarian Bali, gamelan, tarian kabakaran dan selanjutnya prosesi ritual pembakaran ogoh-ogoh diserahkan kepada tokoh-tokoh umat Hindu . “Ini momen yang pertama kali dilakksanakan oleh Vega dan nantinya akan menjadi agenda tahunan dari Vega Hotel,”tandas Agus dalam bincang-bincangnya dengan Radar Sorong di Vega Hotel, Selasa (21/3).
Bukan hanya perayaan Hari Raya Nyepi, Vega Hotel akan selalu berpartisipasi dalam setiap perayaan hari besar keagamaan lainnya. “Mudah-mudahan ini bisa dilanjutkan untuk tahun depan dan ini merupakan momen pertama yang dilaksanakan khususnya hotel, sebagai wujud kita hidup selalu bertoleransi dibalik keragaman budaya dan suku,”tutur GM Vega Hotel, Agus Sunarto.
“Dimana pun tempatnya kita hidup selalu hidup bertoleransi, bersinergi, hidup damai, sejuk, goalnya itu damai dari segala sisi, baik damai di lingkungan kerja, di lingkungan masyarakat dan di seluruh lingkungan dimana kita berada. Bahwa kita tidak hanya bekerja tapi juga perlu memperhatikan sisi sosial yang ada di lingkungan sekitar kita, di lingkungan masyarakat dan lainnya,”imbuh Agus.
Selain mempersembahkan ogoh-ogoh, menyambut Hari Raya Nyepi , suasana di Vega Hotel berubah jadi suasana hotel di Bali, dimana saat melayani tamu, karyawan Vega Hotel mengenakan busana Bali yang simple. Termasuk GM Vega Agus Sunarto juga mengenakan busana adat Bali. Bukan hanya itu, tamu di restaurant Vega Hotel juga menikmati syahdunya iringan musik gamelan. (ros)