Kasad Perintahkan Pangdam Kejar Pelaku
JAYAPURA – Babinsa Koramil 1702-07/Kurulu, Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) dan istrinya Sri Lestari Indah Putri (33) yang seharinya bertugas sebagai tenaga kesehatan (Nakes) Bidan di Puskesmas Elim Dinas Kesehatan Kabupaten Yalimo, menjadi korban pembunuhan sadis oleh orang tak dikenal (OTK) di rumahnya yang terletak di Jalan Trans Elelim Kampung Elelim Distrik Elelim Kabupaten Yalimo, Kamis (31/3) pagi.
Tak hanya membunuh kedua korban, anak mereka yang masih balita juga tak luput dari aksi sadis pelaku. Jari tangan anak korban dipotong para pelaku. Demikian diungkapkan Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Dikatakannya, kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh OTK terjadi pada Kamis (31/3) pagi pukul 06.15 WIT di rumah yang juga kios milik almarhum. ”Korban yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu, terlebih lagi saat terjadi pengungsian di wilayah Kab. Yalimo bahwa Alm sebagai Nakes terjun langsung membantu Para Pengungsi,” kata Wakapendam. ”Demikian pula suaminya Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya,” sambungnya.
Wakapendam mengatakan, kedua jenazah korban sudah dibawa ke puskesmas guna dilakukan otopsi, dan untuk tempat pemakaman masih dikomunikasikan dengan pihak keluarga. ”Demikian pula anak dari almarhum yang masih balita menjadi korban keganasan OTK yaitu jari tangannya dipotong. Terkait siapa pelakunya masih belum diketahui dan saat ini para saksi-saksi sedang dimintai keterangan di Polres Yalimo,” jelas Letkol Candra.
Terpisah, Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang memastikan bahwa proses evakuasi kedua korban penyerangan OTK dari Yalimo menuju Jayapura batal dilakukan siang ini (kemarin,red). Dandim menjelaskan, upaya evakuasi terpaksa ditunda karena cuaca di Elelim hujan sehingga membuat pesawat tidak bisa masuk ke Elelim Kabupaten Yalimo. ” Tadi pesawat sudah terbang dari Sentani tujuan Elelim untuk mengevakuasi kedua korban. Tapi karena cuaca disana hujan dan kabut, maka proses evakuasi hari ini batal,” kata Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang yang dikonfirmasi kemarin sore.
Dandim menambahkan, proses evakuasi akan dilakukan Jumat ini apabila cuaca memungkinkan. “Rencananya besok (Jumat) pagi kita evakuasi, tapi juga kita lihat cuaca seperti apa. Semoga cuaca bagus supaya bisa dievakuasi ke Jayapura,” ujarnya. Rencananya, kedua korban akan dipulangkan ke daerah asalnya di Sidoarjo Jawa Timur. “Rencananya kedua korban akan dipulangkan ke daerah untuk dimakamkan di Sidoarjo Jawa Timur,” imbuhnya.
Terkait pembunuhan sadis tersebut, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman memerintahkan Pangdam XVII/Cenderawasih mengejar pelaku yang mengakibatkan anggota Babinsa Sertu Eka Andriyanto beserta istrinya gugur. ”Kejar pelaku penembakan sampai ditemukan dan dilakukan proses secara hukum,” tegas Kasad Dudung dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Dia pun mengutuk keras aksi biadab yang dilakukan oleh pelaku penembakan terhadap Sertu Eka dan istrinya. Mantan Pangkostrad ini juga memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI AD yang melaksanakan tugas di daerah operasi, untuk tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar dan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam setiap pelaksanaan tugas. Selaku pimpinan TNI AD, Jenderal Dudung turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan akan mengurus hak-hak almarhum serta memperhatikan masa depan keluarganya.
Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan seperti dilansir ANTARA mengakui dari laporan yang diterima, ada kelompok bersenjata menyerang anggotanya itu beserta keluarganya. Akibatnya, Sertu Eka meninggal di tempat akibat luka tembak, sedangkan istrinya, Sri Lestari, kehilangan nyawanya akibat luka benda tajam. Bahkan anak pasangan mereka, Elvano Putra (2,5 tahun), dua jarinya putus akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya. ”Belum diketahui siapa pelakunya karena saat ini masih diselidiki, apalagi kedua pasutri sudah bertugas di Elelim cukup lama,” kata Pangemanan. Ia menyatakan, di lokasi kejadian ditemukan satu selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm. (al/**/ant)