AIMAS – Pemerintah Kabupaten Sorong menyambut gembira kabar akan diterapkannya program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak angkatan ke-3 tahun 2022 mendatang. Untuk membangun jejaring ini, ada tiga program yakni organisasi penggerak, guru penggerak dan sekolah penggerak. Untuk mensukseskan program tersebut, sebanyak 5 orang guru kepala sekolah sudah diikut sertakan dalam program tersebut.
Wakil Bupati Sorong, Suka Harjono, S.Sos, M.Si menururkan, program tersebut linier dengan visi misi Bupati Sorong, yakni Kabupaten Sorong maju bersama, rakyat sehat, cerdas dan sejahtera. Sehingga tentu saja pemerintah Kabupaten Sorong sangat mendukung program ini bisa berjalan dengan baik.
Apalagi sejak pandemi merebak, mutu pendidikan di Kabupaten Sorong, terutama di daerah 3T terjadi penurunan drastis akibat ketiadaan pembelajaran. Sehingga melalui sekolah dan huru penggerak, Wabup berharap mutu pendidikan bagi anak-anak di Kabupaten Sorong bisa tumbuh kembali.
“Saya harap melaui sekolah dan guru penggerak, dapat meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Sorong agar lebih baik,” ujar Wabup.
Keseriusan pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan di Kabupaten Sorong juga telah dibuktikan melalui program sekolah gratis bagi siswa SD maupun SMP. Tak hanya itu, pemerintah juga menyediakan moda transportasi bus sekolah gratis yang akan mengantar dan menjemput para siswa.
“Sekolah gratis, buku dan seragam gratis, kendaraan disiapkan. Dengan apa yang telah pemerintah lakukan, kami harap tidak ada lagi alasan bagi anak-anak di Kabupaten Sorong untuk tidak bersekolah,” pesan Wabup.
Harapan tersebut sangat linier dengan program pembangunan 170 BTS di Kabupaten Sorong di tahun 2021 kenarin. Sesuai keinginan Mendikbud, bahwa nantinya di daerah terpencil, tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa mengakses internet. Dengan seimbangnya dua program tersebut, Wabup berharap peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sorong dapat lebih optimal.
Kepala LPMP Papua Barat, Ir. Johnly Edison Sula, MM menambahkan, pada angkatan pertama dan kedua, program penggerak baru dilaksanakan di 6 Kabupaten/Kota. Sehingga pada angkatan selanjutnya akan disusul oleh daerah lain, salah satunya Kabupaten Sorong.
Program penggerak ini dimaksudkan untuk peningkatan mutu pendidikan. Sehingga sekolah di daerah 3T diharapkan mampu ikut serta dalam program sekolah penggerak dan huru penggerak.
Johnly mengungkapkan bahwa program pemerintah ke depan, rekruitmen calon pengawas dan kepala sekolah tidak lagi melalui diklat calon pengawas dan kepala sekolah seperti sebelumnya. Mulai tahun 2022 semua akan dilakukan melalui program penggerak.
“Kami sangat menginginkan kalau bisa jangan hanya 5 orang, kalau bisa di semua sekolah, semua guru, baik guru honor, negeri dan swasta dapata memgikuti program itu. Karena sekarang setelah pelaksanaan rekrutmen seleksi jabatan fungsional guru yang mengikuti program P3K, sangat dimungkinkan bagi guru untuk mengikuti program tersebut. Sehingga kami harapkan koordinasi kerja sama antara Pemda, LPMP dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dapat membangun jejaring ini,” jelas Johnly.
Johnly mengatakan, kehadiran LPMP hanya untuk satu tujuan, yaitu memberikan pendidikan yang lebih baik kepada generasi. Program pemggerak ini dilahirkan untuk menggantikan diklat pengawas dan kepala sekolah.
“Program ini diharapkan menjadi motivasi untuk memacu kesejahteraan pendidikan. Ada beberapa sekolah yang nanti akan berstandar nasional, diharapkan guru penggerak tersebut mampu menjadikan sekolah tersebut lebih bermutu,” tandasnya.(ayu)