Irman Amri Terpilih Secara Aklamasi Memimpin DPW Hikma Provinsi Papua Barat Daya
SORONG – Berlangsung di Gedung Baruga KKSS Kota Sorong yang terletak di Kompleks Pasar Baru, Sabtu (7/1/2023) digelar forum ‘Sicidokkoan’ yang diikuti perwakilan DPD Himpunan Keluarga Massenrempulu/Enrekang) dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan dan Raja Ampat, dalam rangka memilih Ketua dan Dewas Pengurus Wilayah (DPW) Hikma Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam sidang pleno yang dipimpin Drs. Andi Amril Has,MM,MPd didampingi Baharuddin Canno,SH, warga Hikma memberikan kepercayaan kepada pimpinan DPD Hikma Kota Sorong Anhar Akib Kadar yang diwakili oleh Muhammad Mufsir Heba, Ketua DPD Hikma Kabupaten Sorong; H. Sudirman, Spd, Ketua DPD Hikma Kabupaten Sorong Selatan; Rustam Nanrang, Ketua DPD Hikma Kabupaten Raja Ampat; H. Muhammad Said,ST,dan sesepuh Hikma yang juga Ketua KKSS Kota Sorong, untuk bermusyawarah dan akhirnya secara mufakat memberikan amanat dan memilih Ir H. Irman Amri,ST,MT.IPM sebagai Ketua DPW Hikma Provinsi Papua Barat Daya. “Kami berlima menetapkan saudara kita, Ir H. Irman Amri,ST,MT.IPM sebagai Ketua DPW Hikma Papua Barat Daya,” kata Ketua DPD Hikma Kabupaten Sorong, H. Sudirman,SPd. Hasil musyawarah Ketua DPD dan sesepuh Hikma selanjunya disetujui oleh forum ‘Sicidokkoan’.

Memimpin rapat pertama sebagai Ketua DPW Hikma Provinsi Papua Barat usai forum ‘sicidokkoan’ ditutup, Irman Amri dipercayakan menyusun kepengurusan DPW Hikma Provinsi Papua Barat Daya dengan target satu minggu ke depan sudah terbentuk, dan kepengurusan DPW Hikma Provinsi Papua Barat Daya dijadwalkan akan dilantik oleh Ketua Umum DPP Hikma, Andi Rukman Nurdin Karumpa di akhir bulan Januari ini. Pelantikan DPW Hikma PBD yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus DPD Hikma se-Papua Barat Daya, rencananya juga akan dihadiri Bupati Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, H. Muslimin Bando, Ketua DPRD dan Sekda Kabupaten Enrekang, Dr. H. Baba,SE,MM.
Ditemui Radar Sorong, Irman Amri mengatkaan tentu yang paling pertama dilakukan konsolidasi organisasi. “Kita akan coba roadshow dulu ke DPD-DPD Hikmah di Papua Barat Daya ini dalam pembentukan kepengurusan, untuk menjelaskan bagaimana mengkonsolidasi warga Hikma untuk berada dalam satu patron activity yang terkontrol oleh organisasi. Jadi Hikma harus tahu aktivitas warganya, dan Hikma harus bisa memastikan dalam aktivitas Hikma dihadiri oleh sebagian besar warga Hikma yang merupakan anggota organisasi Hikma,” kata Irman Amri yang sehari-harinya merupakan akademisi Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS).
Dikatakannya, memang sisi yang paling penting untuk mempersatukan warga Hikma diantaranya adalah kehumasan yang memastikan orang Hikma mengetahui aktivitas Hikma. “Jadi orang Enrekang dia tahu tentang adanya aktivitas-aktivitas Hikma, dia tahu tentang aktivitas-aktivitas orang Hikma, entah itu pernikahan, kedukaan, dan lain-lain. Dengan itu, kita juga mendorong kepedulian warga Hikma secara langsung,” ucapnya.
Program lainnya yang akan diprioritaskan, diantaranya melaksanakan amanah-amanah rapat kerja nasional DPP Hikma, misalnya pembuatan kartu tanda anggota dan lain-lain, ini untuk memastikan anggota atau warga Hikma itu pasti kita tahu dan keanggotaan itu mudah untuk dikonsolidari baik itu dari sisi jumlah maupun aktivitasnya. “Program kerja nanti kita bahas lebih mendalam lagi dalam rapat kerja yang dilaksanakan sesegera mungkin setelah kepengurusan DPW terlegitimasi setelah pelantikan yang Insya Allah akan berlangsung dalam bulan ini juga,” tuturnya.
Selaku Ketua DPW Hikma, ia mengajak seluruh warga Enrekang di Provinsi Papua Barat Daya ini untuk bergabung dengan organisasi Himpunan Keluarga Massenrempulu. “Yang paling utama sebenarnya kesadaran tentang keberadaan saudara-saudaranya di perantauan ini, dan ini yang harus dibangun kembali. Bagaimana itu bisa muncul, ya ketika antara orang-orang Hikma betul-betul menerapkan prinsip Tobana. Prinsip Tobana harus betul-betul menjadi pegangan warga Enrekang dimanapun berada termasuk di Papua Barat Daya ini. Tolong menolong, bantu membantu, dan nasehat menasehati antara sesama warga Hikma, ini yang tampaknya agak sedikit luntur, mungkin karena dua tiga tahun terakhir kondisi pandemic covid melanda sehingga interaksi sosial sangat berkurang jauh. Prinsip Tobana ini harus kita optimalkan kembali, sehingga orang Hikma merasa dekat dengan saudaranya sesama warga Hikma,” pungkasnya. (ian)