SORONG – Aksi pelemparan batu dan penggunaan katapel oleh sekelompok massa sejak Kamis (28/8) pukul 23.00 WIT dan masih berlangsung hingga Jumat pagi. Aksi tersebut terjadi di ruas Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Komplek Pertokoan Yohan dan Mal Ramayana, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Pantauan Radar Sorong hingga Jumat (29/8) pukul 06.20 WIT menunjukkan bahwa situasi masih terus memanas dan berujung pada tindakan anarkis. Aparat gabungan dari Polresta Sorong Kota bersama personel Brimob masih bersiaga di lokasi untuk mengendalikan kondisi agar kembali kondusif.
Meski telah dilakukan imbauan, massa aksi tetap melakukan pelemparan batu ke arah aparat dan pengguna jalan. Menanggapi situasi yang tidak kondusif, pihak kepolisian terpaksa membalas dengan menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan guna membubarkan massa.
Akibat aksi ini, arus lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh total. Pengendara roda dua maupun roda empat yang hendak melintas menuju Kampung Baru maupun ke arah Kilo terpaksa memutar balik demi menghindari lokasi konflik.
“Saya dengan teman dari malam tidak bisa pulang rumah kah. Terpaksa di RSAL sini. Karena Pak Polisi suruh diam dulu di dalam area RSAL sampai kondusif. Semoga konflik ini cepat selesai sudah supaya tong (kita) aman,” kata Jhon.
Jhon mengaku ketika hendak pulang kerja, dirinya sudah tidak bisa melewati jalan di depan Yohan ke Rumahnya yang berada di Kampung Salak.
“Saya mau ke Arteri, karena ada saudaraku suruh tidur di rumahnya saja dulu,” katanya yang bergegas ke luar dari area RSAL.
Aksi blokade hingga saat ini dilakukan karena pemindahan 4 Tahanan Politik ke Makassar, Sulawesi Selatan.Hingga berita ini diturunkan, aparat masih melakukan penjagaan ketat dan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.(zia)











