SORONG- Mengusung tema “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa” peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2024 yang digelar di Sorong City Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (3/12) dihadiri Pj Walikota Sorong Bernhard Eduard Rondonuwu.
Seperti yang ditampilkan dalam spanduk, dalam peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2024, ada 5 pesan kunci yang disampaikan kepada publik yakni yang pertama, hak akses terhadap layanan kesehatan yang setara, inklusif dan berkualitas, hak terhadap akses informasi yang komprehensif, hak mendapatkan perlindungan hukum, hak atas pendidikan dan pekerjaan yang berkesetaraan, dan hak atas pelayanan publik dan kesejahteraan lainnya.
Pj Walikota Sorong, Bernhard Rondonuwu mengatakan, peringatan Hari AIDS Sedunia ini sangat penting karena dari lapoaran data yang diperoleh sangat mencengangkan.
“Tinggal sedikit lagi tembus 4.000. Bayangkan dulu, tinggal sedikit lagi tembus angka 4.000. Bayangkan kalau 4.000, bapak ibu sudah tahu. Ini seperti gunung es, efeknya nanti kelihatan, sehingga saya anggap ini sangat penting, urgen. Boleh saya bilang ini sudah boleh mendekati, mirip-mirip KLB. Karena ini sudah urgen sekali,”ujar Pj Walikota Sorong Bernhard Rondonuwu.
Karena itu melalui peringatan Hari AIDS Sedunia, Pj Walikota Sorong berharap kepada dinas terkait, para LSM, komunitas dan penggiat HIV/AIDS lainnya di Kota Sorong untuk merumuskan program-program yang menyentuh dalam mengendalikan bertambahnya kasus HIV/AIDS di Kota Sorong.
Lebih lanjut Pj Walikota Sorong mengatakan, pengangguran di Kota Sorong cukup tinggi. Jika Kota Sorong aman, nyaman maka akan mengundang banyak investor masuk ke Kota Sorong, membuka lapangan kerja. “Dan bisa menekan angka (HIV/AIDS) tadi karena jika sudah sejahtera saya yakin angka tadi lambat laun bisa turun,”ujar Bernhard Rondonuwu.
Pj Walikota Sorong juga berpesan kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas untuk selalu mengecek orang dengan HIV/AIDS. Dan yang utama bersama LSM, dan komunitas, penggiat HIV/AIDS lainnya untuk melaksanakan program-program yang dapat mengendalikan angka penderita HIV/AIDS di Kota Sorong pada tahun 2025.
Sementara itu Sektretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di Kota Sorong, Jenny Isir, SKM mengatakan, penyakit HIV/AIDS tidak lepas dari perilaku. Angka penderita HIV/AIDS di Kota Sorong diakuinya setiap tahun meningkat karena menurutnya, tidak mudah untuk merubah perilaku seseorang.
Upaya yang dilakukan dalam program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Kota Sorong, dimana KPA bekerja sama dengan Dinas Ksesehatan, LSM dan sektor terkait lainnya serta sejumlah komunitas untuk melaksanakan kegiata-kegiatan melakukan sosialisasi dan pemeriksaan.
“Kemudian dari sisi Dinas Kesehatan kami menyediakan sarana dan prasarana seperti layanan kesehatan, menyediakan logistik seperti bahan pemeriksaan, obat-obatan, dan menyediakan SDM, petugas, untuk melakukan pemeriksaan HIV./AIDS,”terang Jenny Isir.
Sedabgkan KPA mengkoordinir semua program kegiatan pencegahan dan pengendalian HIV di Kota Sorong. “Jadi selama ini kami bekerja sama dengan LSM-LSM , komunitas dan mitra-mitra terkait lainnya, bekerjasama dengan Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan.
Kegiatan sosialisasi dilakukan dikalangan sasaran populasi kunci yang dilakukan oleh LSM yang melakukan penjangkauan seperti pada Wanita pekerjsa seks di lokalisasi, di bar bahkan di jalanan. laki-laki suka dengan laki-laki (LSL), juga dilakukan pemeriksaan dikalangan waria.
Sosialisasi juga dilakukan pada populasi khusus seperti pada ibu hamil, pasien IMS (Infeksi Menular Seksual), warga binaan Lapas dan populasi rentan lainnya seperti masyarakat umum. “Jadi yang sudah dilakukan itu sosialisasi, pencehgahan dan pendampingan untuk mereka yang mulai melakukan pengobatan HIV,”terang Jenny Isir.
Dalam acara peringatan Hari AIDS Sedunia , Pj Walikota Sorong menyerahkan piagam penghargaan kepada 6 LSM peduli HIV/AIDS di Kota Sorong seperti Yayasan Tifa Mandiri, Yapari, Yayasan Pelangi Maluku. Selain itu, juga diisi dengan sesi tanya jawab berhadiah dooprize. (ros)