SORONG– Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, Rabu (8/10/2025) menghadiri pengenalan Sekolah Garuda di Sekolah Garuda Transformasi , SMA Averos Kota Sorong, Papua Barat Daya. Pengenalan Sekolah Garuda secara serentak digelar oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) di seluruh tanah air.

“Hari ini, melalui agenda mengenal Sekolah Garuda, harapan baru untuk pendidikan unggul , kita bersama-sama meneguhkan komitmen bahwa generasi berkualitas tidak lahir begitu saja, tetapi melalui investasi jangka panjang dan kerja kolektif,”ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto Dalma video sambutannya yang berlangsung secara daring.

Dikatakan oleh Mendiktisains Brian Yuliarto bahwa dari Sekolah Garuda diharapkan lahir calon-calon pemimpin bangsa yang berakar pada nilai-nilai luhur, berdaya saing global dan mampu membawa Indonesia berdiri terhormat di panggung dunia.

Sambutan daring Mendiktisaintek tampak disimak oleh Gubernur Elisa Kambu, Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Muhammad Hasan CHabibie, pimpinan Yayasan Averos, Rektor Unimuda, Rustamadji, Kepala Sekolah SMA Averos Fitra Awalia, para guru, orang tua siswa dan undangan lainnya yang hadir di Aula SMA Averos, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Staf Ahli Mendiktisaintek, Muhammad Hasan Chabib mengatakan, Sekolah Garuda didesaign khusus oleh pemerintah dan tersebar di daerah-daerah yang membutuhkan sentuhan khusus. “Dan hari ini secara serentak dilaksanakan di16 titik di seluruh Indonesia, kita mengenalkan sekolah garuda dan salah satunya di Sorong (SMSA Averos),”ujarnya.
“Dengan adanya Sekolah Garuda akan lebih banyak lagi anak-anak khususnya di Papua yang mampu menembus dunia, Artinya dari jumlah yang saat ini masih tebatas, besok kita berharap lebih banyak lagi yang bisa masuk di kampus-kampus top baik di level nasional maupun luar negeri,”imbuhnya,
Gubernur : Kerahkan Segala Kekuatan Untuk Pendidikan
Dalam pengenalan Sekolah Garuda di SMA Averos, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, S.Sos mengaku iri dengan anak-anak saat ini yang memiliki kesempatan begitu luas untuk bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi bergengsi baik didalam maupun luar negeri.
Berbeda dengan jaman dulu, untuk kuliah dengan diperhatikan pemerintah secara nasional itu sangat terbatas. “Anak-anak sekarang bisa menikmati kesempatan yang sama secara merata. Kalau jaman kita belum ada yang nasional seperti ini, kita masih di kampung, tapi kita masih bersyukur, ”ujar Gubernur Elisa Kambu.
Meski demikian gubernur mengatakan, “kita ada hari ini karena ada masa lalu.Dan kita yang hadir hari ini punya kewajiban untuk masa depan anak-anak kita.Jadi kita ada karena ada masa lalu,”ujar gubernur,
Dikatakan, pemerintah baik di pusat maupun di daerah punya kepentingan yang sama, bahwa untuk merubah masa depan bangsa kita, negeri kita, tanah kita satu jalan hanya melalui pendidikan.
Karena iitu lanjut gubernur, segala kekuatan dengan keterbatasan yang ada diarahkan untuk pendidikan. Bagaimana menyiapkan SDM yang hebat. Apalagi Tanah Papua memiliki sumber daya alam yang begitu kaya.
Untuk merubah masa depan, perlu orang-orang yang mampu bertahan, yang mampu bersaing dan menahan diri dari arus globalisasai karena itu pentingnya memiliki pengetahuan. “Pengetahuan saja tidak cukup, dia harus mampu menguasai teknologi. Teknologi saja tidak cukup, dia harus memiliki kterampilan,”ujar Elisa Kambu.
Dikatakan, tiga hal yang disebutkan itu belum cukup. Siswa juga harus memiliki karakter, iman dan kepribadian yang kuat. Karena kalau oang memiliki pengetahuan, menguasai teknologi dan memiliki ketramplan tanpa memiliki karakter, iman dan kepribadian yang baik, maka pengetahuan itu bisa disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik, bisa merusak diri sendiri maupun orang lain.
“Tapi kalau karakter, iman yang kuat maka dia akan menyimbangkan pengetahuan, ketranpilan dan teknologi yang dimiliki untuk hal-hal yang bermanfaat bagi masyuarakat yang digunakan untuk banyak orang,”ujar gubernur.
“Harapan kami kepada anak-anak kami di Papua ini bahwa kamu harus menumbuhkan dalam dirimu bahwa kamu juga bisa, sama dengan saudara-saudaramu di belahan dunia yang lain. Dan kamu sangat bisa. Yang penting kamu harus bisa mengendalikan diri, belajar dengan baik, memanfaatkan kesempatan yang sudah ada dengan baik,”pesan gubernur.
Semua Anak Memiliki Kesempatan yang Sama
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Averos, Fitra Awalia mengatakan, menjadi guru bukan hanya sekedar mengajar,mentransfer ilmu pengetahuan, tapi mengajarkan apa makna dari belajar itu sendiri.
Dikatakan, di Sekolah Garuda, semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dengan program Sekolah Garuda maka semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita tertinggi.
“Program Sekolah Garuda diharapkan jadi perubahan gerakan bersama, bukan menjadi lebih hebat, tapi bersama-sama menjadi lebih baik,”tandas Kepsek SMA Averos seraya berharap adanya dukungan, kolaborasi dengan semua pihak dalam mewujudkan generasi Papua yang bisa belajar lebih mandalam dan unggul dalam berinovasi.
SMA Averos merupakan salah satu Sekolah Garuda Transformasi yang dikenal sebagai pelepor pendidikan berbasis science, technology, engineering and mathematics (STEM) di Papua Barat Daya.
“Kami telah lama menerapkan program berbasis sains, teknologi dan matematika. Banyak alumni kami yang sukses menempuh studi di luar negeri dan kini berkarir di berbagai bidang. SMA Garuda Transformasi ini menjadi tantangan bagi kami sebenarnyaa dimana siswa siswi kami diberikan kesempatan setinggi-tingginya untuk mengenyam pendidikan kualitas terbaik di dunia,”ujar Fitria Awalia.
Pantauan media ini, pengenalan Sekolah Garuda di SMA Averos, diawali dengan sambutan Menteri Pendidikan Tinggi, Saint dan Teknologi, Prof Brian Yuliarto secara virtual dan diikuti dengan sambutan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk juga secara virtual. Hadir dalam pengenalan Sekolah Garuda, Wali Kota Sorong yang diwakili Asisten 1, Jeremias Gembenop.
Sekolah Garuda merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam transformasi pendidikan nasional menuju Indinesia emas tahun 2045. Diluncurkan pada 8 Oktiber 2025. Program Sekolah Garuda hadir untuk memperluas akses pendidikan unggul yang inklusif, menyiaplkan generasi muda, berdaya saing global namun tetap mengakar pada nilai-nilai lokal.
“Sekolah Garuda dirancang untuk mencetak anak-anak bangsa yang cerdas, berjiwa kepemimpinan, berhati pelayanan dan siap mengabdi bagi kemajuan Indonesia,”terang Wamendagri.
Program ini menjadi penyempurna, orkestarasi transformasi pendidikan yang telah dimulai dari berbagai inisiatip seperti makan bergizi gratis, perbaikan sarana dan prasarana sekolah, pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah dan peningkatan kesehatan guru dan sekolah gratis.
Rangkaian pengenalan Sekolag Garuda di Sorong,Papua Barat Daua dilanjutkan dengan meninjau hasil karya siswa SMA Averos.
“Luar biasa, yang kita saksikan tadi, anak-anak kita hebatlah. Mereka bisa ada di Sorong sini, mereka belajar dan mengaplikasikan ilmu atau pengetahuan yang sudah mereka peroleh secara nyata melalui karya-karya yang tadi kita saksikan. Ini kalau tetap dipertahankan, dan dilanjutkan ini akan menjadi daya tarik bagi anak-anak Papua, semakin meyakinkan anak-anak Papua bahwa mereka tidak kalah dengan saudara-saudaranya di belahan dunia yang lain,”tandas Gubernur.
Yang menarik diawal acara, perhatian tertuju kepada satu siswi SMA Averos, anak Putera asli Papua. Julita S.Kambuaya yang mengungkapkan isi hatinya terkait Sekolah Garuda.
“Saya percaya dengan belajar saya bisa melihat dunia lebih luas lagi. Bukannya hanya tentang bagaimana kami mendapatkan nilai yang baik di sekolah, ataupun bagaimana kita menjadi yang terbaik tapi bagaimanam cara kita berpikir, menjadi manusia yang bijak, manusia berguna bagi sesama,”tandasnya.
Sebagai siswa yang mengikuti program unggulan Sekolah Garuda, dikatakan oleh Julita bahwa program unggulan Sekolah Garuda bukan hanya sekedar beasiswa.
“Tapi bagi saya program ini adalah pintu untuk menuju dunia yang selama ini hanya ada di mimpi saya. Dan bagi saya, program ini saya percaya anak-anak dari ujung Timur Indonesia juga punya tempat di panggung dunia, asal ada kesempatan dan kepercayaan,”ujar Julita Kambuaya. (ros)