AIMAS – Guna menjawab tantangan perubahan zaman yang juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, Bupati Sorong Dr. Johny Kamuru, SH, M.Si merilis 41 inovasi pelayanan bagi masyarakat, Kamis (4/11). 41 inovasi tersebut berasal dari 23 OPD dan Distrik, setelah mendapatkan pendampingan selama lima bulan dari Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI).
Istilah yang digunakan untuk tiap-tiap ide inovasi juga sangat inovatif. Istilahnya mudah diingat, sangat unik, sehingga mendorong masyarakat untuk ingin tahun lebih dalam. Misalnya, Ketapang Masek (Ketahanan Pangan Masuk Sekolah), Operator Sapu Kampung (Operator Saik Pelayanan Umum di Kampung), Sispek Kenber BLUE(Sistem Pengujian Kelaikan Kendaraan Bermotor dengan Bukti Lulus Uji Elektronik), dan masih banyak lagi istilah unik lainnya.
Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Dra. Reni Suzana, MPPM menerangkan, hasil kreatifitas yang diciptakan oleh ASN Pemkab Sorong sungguh membanggakan. Serta merupakan hasil kerja keras tiada henti dari para inovator. Reni mengungkapkan, mulanya ada 64 ide inovasi yang muncul dari 33 OPD saat itu, namun kemudian mengerucut menjadi 41 ide inovasi dari 23 OPD dan distrik.
“Penurunan inovasi dari 64 menjadi 41 inovasi tidak berarti inovasi yang lain gugur. Melainkan beberapa ide inovasi digabungkan sehingga menjadi inovasi yang lebih komplit. Ini sangat lumrah terjadi selama ini,” ujar Reni.
Dikatakan Reni, inovasi bagi pemerintah daerah bukanlah suatu pilihan melainkan sebuah keharusan. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam UU 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Juga diperkuat dalam Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang inovasi daerah.
“Sehingga dengan dua peraturan perundangan tersebut pemerintah daerah tidak lagi memiliki pilihan akan atau tidak akan melakukan inovasi, namun menjadi suatu keharusan. Inovasi bagi suatu daerah dapat mempengaruhi tata kelola pemerintahan daerah,” sebutnya.
Lanjut dijelaskan Reni, tahun ini ada empat daerah yang akan diberikan Leading atau pendampingan berinovasi, salah satunya adalah Kabupaten Sorong. Dengan salah satu kriteria yang ditentukan ialah merupakan daerah 3T. Sebab Bapennas sadar bahwa adanya kemajuan yang ditunjukkan oleh daerah 3T akan menunjukkan pembangunan konkrit yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat.
“Inovasi ini sangat potensial dikompetisikan dalam award dari Menpan RB maupun Kemendagri, sehingga ada potensi penambahan alokasi dana untuk daerah guna melancarkan penerapan inovasi tersebut,” imbuhnya.
Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru, SH, M.Si menambahkan, secara garis besar lahirnya inovasi merupakan perubahan tantangan kehidupan pemerintahan global di dunia. Sehingga pemerintahan yang ada di bawahnya pun harus mampu mengikuti perubahan tersebut. Tentunya harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Menurut Bupati, segala inovasi yang lahir harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Karena masyarakatlah yang akan menjadi konsumen dari hadirnya inovasi produk layanan tersebut.
“Kemunculan beberapa ide inovasi ini menjadi komitmen bagi pemerintah Kabupaten Sorong guna pemenuhan kebutuhan masyarakat. Kami tetap terus mendukung, saya juga butuh laporan secara berkelanjutan terkait perkembangan inovasi ini. Saya harap inovasi ini bisa menjawab segala kebutuhan masyarakat kita,” tutup Bupati. (ayu)