SORONG – Melalui tele conference, Minggu (5/11), Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengukuhkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Papua for Ganjar Pranowo – Mahfud MD (PAGAMA) yang diketuai oleh Paul Finsen Mayor. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay tersebut, juga sekaligus menjadi momen deklarasi relawan PAGAMA se-Tanah Papua.
Dalam sambutan singkatnya, Ganjar mengatakan rasa bangganya ketika menyambut kedatangan Paul Finsen Mayor selaku Dewan Adat Papua bersama sejumlah tokoh beberapa waktu lalu. Dimana momen tak terduga tersebut menjadi jalan untuk membangun koordinasi yang baik dengan masyarakat Papua ke depan.
“Pertemuan itu mengingatkan saya ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode dulu. Saya juga mengunjungi asrama Papua yang ada di Semarang, Salatiga, dan Solo, saya ngobrol sama mereka. Ternyata, pelajar dan mahasiswa yang selama ini belajar di luar Papua semuanya memiliki semangat yang luar biasa. Mereka punya kemauan membangun negeri, mereka punya semangat membangun Papua,” ungkap Ganjar.
Ganjar berharap semangat muda-mudi Papua tersebut akan menjadi tenaga penggerak terhadap percepatan pembangunan di Tanah Papua. Diakui Ganjar dirinya juga sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan masyarakat Papua dalam waktu dekat ini. “Kami berharap kemajuan pembangunan di tanah Papua berjalan jauh lebih cepat, jauh lebih sat set dan jauh lebih hebat. Saat ini saya sedang menjalankan tugas di Palembang, dan saat ini juga saya sedang menyusun jadwal untuk berkunjung ke Papua. Saya sangat berharap bisa segera bertemu dengan masyarakat Papua,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) DPP PAGAMA, Paul Finsen Mayor mengatakan, setelah terbentuknya DPP PAGAMA, selanjutnya juga akan dibentuk DPD PAGAMA di 6 provinsi sekaligus membentuk DPC PAGAMA di 49 kabupaten/ kota se-Papua.
Setelah itu, lanjut Paul, pihaknya akan langsung bekerja melakukan konsolidasi dan menyusun strategi untuk mewujudkan kemenangan Ganjar – Mahfud. Menurutnya, Ganjar adalah sosok yang punya banyak kesamaan dengan masyarakat Papua, sehingga bukan hal sulit untuk memenangkan pasangan Ganjar – Mahfud di Papua.
“Ganjar ini sosok yang sama seperti orang Papua jadi saya rasa tidak sulit untuk memenangkan Ganjar di tanah Papua. Apalagi PAGAMA juga merupakan perkumpulan orang-orang yang punya background sebagai tokoh. Sehingga tidak sulit bagi mereka untuk melakukan konsolidasi dengan range waktu yang tinggal 2-3 bulan ini. Maka pasti kita akan kerja cepat, kerja tepat. Kami sudah menyusun strategi untuk memenangkan Ganjar 95% di seluruh Tanah Papua,” ungkap Paul.
Dikatakan Paul, masyarakat Papua tidak mungkin memilih pemimpin yang punya trade record diduga atau diindikasi kuat terlibat pelanggaran HAM. Apalagi cukup banyak orang Papua yang menjadi korban pelanggaran HAM, bahkan masih hidup sampai hari ini. “Jadi kami akan pilih pemimpin yang bukan menggunakan politik identitas, yang juga tidak punya trade record diduga pernah terlibat pelanggaran HAM. Kami akan memilih pemimpin yang karakternya sama dengan kami. Sehingga dia bisa melihat aspirasi rakyat Papua,” jelas Paul.
Selain itu, lanjut Paul, sesuai permintaan masyarakat dan para tokoh adat Papua, jika nanti Ganjar menjadi RI-1 maka pihaknya akan mendorong pembentukan kabinet kementerian percepatan pembangunan kesejahteraan Papua. Sebab 6 provinsi dengan 49 kabupaten kota di wilayah otonomi khusus Papua memiliki karakteristik adat, Budaya dan corak hidup yang berbeda dari wilayah lain.
Ditambahkan Paul, sesuai kesepakatan, Ganjar – Mahfud akan mengawali kampanye pertama dari Papua dengan menyambangi lima wilayah. Oleh sebab itu, PAGAMA siap menyambut kedatangan Paslon Capres – Cawapres, Ganjar- Mahfud. “Beliau berdua akan mengawali kampanye dari Papua. Ada lima titik, mulai dari Manokwari, Sorong, Raja Ampat, Jayapura dan Merauke. Jadi kami dari PAGAMA sudah menyiapkan proses penjemputan secara adat,” kata Ketua DAP tersebut.
Mengakhiri sesi wawacara, Paul menegaskan bahwa PAGAMA merupakan relawan yang berasal dari perkumpulan para tokoh yang tidak terafiliasi dengan partai manapun. Sehingga dukungan yang diberikan kepada pasangan Ganjar Mahfud adalah bentuk dukungan independen. “Kami tidak terafiliasi dengan partai manapun, kami murni di luar itu. Namun kami gunakan hak politik kami secara independen untuk mendukung Ganjar – Mahfud secara pribadi. Kami juga sudah menyampaikan kepada tim pemenangan daerah partai koalisi bahwa kami independen di luar dan mereka juga menyetujui hal itu,” tandasnya. (ayu)