PENINGKATAN kekebalan tubuh (Herd Immunity) demi menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Indonesia, terus dilakukan Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah dengan melibatkan berbagai instansi untuk menarik simpati dan meyakinkan masyarakat, agar mau mengikuti vaksinasi.
Oleh: Juhra Nasir
Pelaksanaan vaksinasi jenis sinovac, pertama kali dilaunching di wilayah Papua Barat, pada bulan Januari 2021. Usai dilaunching Pemerintah Daerah berusaha keras meyakinkan masyarakat agar mau di vaksin, bahkan guna mempercepat Herd Immunity, Pemerintah menjadikan vaksinasi sebagai salah satu persyaratan keberangkatan, salah satunya saat menggunakan maskapai.
Setelah 8 bulan gencar melaksanakan vaksinasi serta masyarakat mulai melihat dampak positif dari vaksinasi, akhirnya masyarakat dengan suka rela menyambangi tempat pelaksanaan vaksinasi. Salah satunya, vaksinasi terapung yang digelar TNI AL, dalam hal ini Koarmada III, Pasmar 3 dan Lantamal XIV Sorong di KRI Kerapu 812 yang lego jangkar di tengah perairan Pulau Jefman dan Pulau Senapan.
Pantauan Radar Sorong, ratusan masyarakat pesisir dari beberapa kampung yakni Kampung Yefman Bafat, Jefman Timur (Pulau Jefman), Kampung Samate, Kampung Wamega, dan Kampung Kapatlap, Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat, dengan suka rela menggunakan long boat mendatangi tempat pelaksanaan vaksin.
Ratusan masyarakat pesisir yang datang, diantaranya anak berusia 14 tahun keatas, orang dewasa hingga lanjut usia. Bahkan, sekitar 20an siswa SMK 1 Raja Ampat, Samate menyambangi KRI untuk mengikuti vaksinasi dosis pertama. Kali ini, vaksinasi masyarakat pesisir disiapkan sebanyak 300 dosis.
Staf Tata Usaha SMK 1 Raja Ampat, Samate, Lukman mengatakan, setelah mendapatkan informasi pelaksanaan penyelenggaraan vaksinasi oleh aparat Kampung Samate, selanjutnya dilakukan koordinasi bersama sekolah. Maka, diarahkan sebanyak 20an siswa untuk mengikuti vaksinasi dosis pertama.
“Sebelumnya, sudah beberapa siswa kami yang mengikuti vaksinasi di Puskesmas Samate. Karena siswa kami sekitaran 50 siswa, dan sebagian dari mereka susah vaksinasi. Saat ini, tersisa siswa kelas 10 dan kelas 11 yang mengikuti vaksinasi, khususnya para guru di SMK sudah tervaksin seluruhnya,”jelasnya kepada Radar Sorong.
Meskipun menempuh jarak yang cukup jauh, dengan menggunakan long boat dalam waktu 30 menit, Lukman menuturkan, hal tersebut tidak masalah demi tervaksinya para siswa, agar terbentuk herd immunity.
“Berdasarkan imbauan pemerintah Kampung dan provinsi agar siswa-siswi mengikuti vaksinasi,”ungkapnya.
Salah seorang masyarakat Kampung Wamega, Distrik Salawati Utara Sukiman Marwan (Nelayan), meskipun jarak yang cukup jauh. Ia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Namun, yang paling penting adalah pelaksanaan vaksinasi yang jelas dan bukan abal-abal.
“Jika tanpa penjelasan yang jelas masyarakat tidak akan ikut. Ini saja, saya baru vaksin pertama. Karena, yang lainnya tidak mau ikut karena tidak jelas disosialisasikan. Memang ada penyuluhan vaksinasi baik dari distrik hanya saja kalau vaksin cuma datang dan suntik saya tidak akan mau, tapi kalau ada penjelasan yang jelas, kami ikut meskipun jauhnya di ujung mana, kami ikut”,tegasnya. (**)