Irianto M. Ali, S.Pd M.Pd : Kamus Bahasa Daerah Ini akan Kami Distribusikan juga ke Kabupaten Sorong Selatan dan Raja Ampat
SORONG– Sebagai bentuk kepeduliannya untuk melestarikan Bahasa Daerah Moi di Provinsi Papua Barat Daya, Ketua LSM Teras Kitorang Peduli Papua, Irianto M Ali, S.Pd M.Pd, Rabu (11/12) menyerahkan 3 kamus bahasa daerah Moi di Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong.
![](https://www.radarsorong.id/wp-content/uploads/2024/12/DARI-PLT-KADIS-KE-KABID-1024x698.jpg)
Buku kamu bahasa daerah yang dicetak cukup lux itu secara simbolis diterima oleh Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong, Frilda Sukur, S.Sos M.Pd yang kemudian diserahkan kepada Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka, Andi Musfaat, SE.
![](https://www.radarsorong.id/wp-content/uploads/2024/12/LIAT-BUKU-1024x810.jpg)
Ketua LSM Teras Kitorang Peduli, Irianto M Ali mengatakan,penyerahan buku kamus bahasa daerah di Perpustakaan Kabupaten Sorong ini merupakan bentuk tindak lanjut dari agenda LSM Teras Kitorang Peduli Papua dalam rangka penyusunan kamus bahasa daerah yang merupakan hasil kerjasama LSM Teras Kitorang Peduli Papua dengan Direktorat Kebudayaan RI dengan dana Indonesiana dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Sehingga hari ini adalah tindak lanjut dari agenda itu. Ini ada 3 kamus yang kami terbitkan bentuk cetak, ditambah dengan dalam bentuk aplikasi yang akan didownload dalam bentuk playstore,”terang Irianto. Ia berharap dengan diserahkannya buku kamus bahasa daerah tersebut dapat membantu anak-anak, para pelajar di Kabupaten Sorong maupun Provinsi Papua Barat Daya untuk belajar bahasa daerah khususnya Bahasa Moi.
“Yang kami serahkan yaitu Kamus bahasa Moi Klabra-Klaka, yang duanya lagi Tehit Imian Sorong Selatan, ditambah lagi kamus Bahasa Maya-Waigeo Raja Ampat,”terang Irianto Ali. Lanjut dikatakan, kamus bahasa daerah itu dicetak masing-masing 150 buku sehingga total dicetak sebanyak 450 buku.
“Dengan harapan masing-masing kami akan distribusikan di seluruh wilayah yang menjadi sasaran bahasa ini, misalnya di Moi Klabra-Klaka di Kabupaten Sorong kami akan distribusikan di perpustakaan, di sekolah-sekolah baik itu tingkat SLPTP maupun di SLTA, maupun di perguruan tinggi akan kami jadikan sebagai referensi untuk belajar,”terang Irianto Ali yang juga dosen Universitas Nani Bili Nusantara.
Selain itu, buku kamus yang telah dicetak juga akan didistribusikan di kabupaten lain, seperti di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Raja Ampat. Buku kamus bahasa daerah itu dibagikan secara gratis. ”Termasuk aplikasi yang nantiya akan didownload oleh teman-teman sifatnya gratis,”imbuh Irianto. Lanjut dikatakan, penyusunan buku kamus tersebut sudah melalui beberapa tahap pelaksanaan penyusunan sehingga diyakini tidak melenceng dari bahasa aslinya.
“Yang pertama, tim lapangan kami atau yang kami sebut sebagai penulis, mereka terjun langsung ke lapangan ketemu dengan penutur asli di lapangan. Selanjutnya kami juga gunakan tim ahli untuk memfalidasi kamus yang kemudian kami susun. Sebelum kami melakukan penerbitan, itu kami sudah melewati tahap FDG (Forum Discussion Group) 1 dan 2 sampai pada tahapan itu kami menerima banyak masukan,”terang Irianto.
Masukan dari FDG 2 itu dimuatkan kembali unrtuk dikoreksi atas hal-hal yang perlu dikoreksi, setelah itu barulah kamus bahasa itu diterbitkan. “Jadi berkaitan dengan konten dan lain-lain ini sudah beberapa tahap yang kami lewati,”ujar Irianto lagi. Penyerahan buku kamus dipenghujung tahun 2024 ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh LSM Teras Kitorang Peduli Papua, setelah tahun 2023 lalu, LSM Teras Kitorang Peduli Papua telah menyerahkan 4 kamus bahasa daerah .
“Jadi totalnya sudah 7 kamus bahasa daerah di Provinsi PBD yang kami serahkan,”tandas Irianto Ali.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong, Frilda Sukur, S.Sos M.Pd menyampaikan terima kasih kepada LSM Teras Kitorang Peduli Papua atas penyerahan bantuan buku kamus dalam Bahasa Moi kepada Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong.
Dikatakan oleh Frilda Sukur, batuan 3 kamus bahasa daerah yang total berjumlah 15 buku kamus itu diterima dari LSM Teras Kitorang Peduli Papua dijadikan sebagai bahan koleksi referensi bagi perpustakaan daerah, karena melihat Bahasa Moi ini adalah bahasa ibu, yang hampir sebagian besar anak-anak Moi sudah tidak tahu dengan bahasa daerahnya.
“Dengan adanya kamus Bahasa Moi ini memberikan referensi dan perbendaharaan bagi kami di perpustakaan khususnya bagi anak-anak yang datang ke sini, atau pengunjung yang datang ke sini,”tandas Frilda. Ia kemudian menuturkan, beberapa kali pengunjung di perpustakaan daerah baik lokal maupun dari luar Sorong menanyakan kamus Bahasa Moi.
“Jadi kami bersyukur sekali, dengan adanya pemberian bantuan buku kamus Bahasa Moi ini berarti otomatis kita punya koleksi, referensi ada. Dan mungkin kedepannya kami akan bermitra dengan LSM Teras Kitorang Pedulu Papua,”ujar Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong, Frilda Sukur.
Buku Kamus Bahasa Moi itu tidak bisa dipinjam untuk dibawa pulang ke rumah. Tapi cukup dibaca di tempat, yakni di ruang referensi. Di ruang referensi Perpustakaan Kabupaten Sorong itu, terang Frilda, juga ada buku tulisan tangan dari beberapa mantan bupati Sorong. (ros)