SORONG-Dalam rangka melestarikan Hutan dan Pembelaan Kepentingan Masyarakat, Ikatan Cendekiawan Awam Katolik Papua (ICAKAP) Santo Ignasius Loyola menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) periode 2023-2027 di salah satu hotel di Kampung Baru, Senin (29/7).
Selain itu, Rakernas juga bertujuan untuk menyatukan persepsi seluruh komponen umat Katolik Papua dalam menghadapi tantangan terkini, khususnya terkait pelestarian hutan dan pembelaan kepentingan masyarakat.
Ketua DPD ICAKAP PBD sekaligus Ketua Panitia Rakernas, Paulinho Tawer menjelaskan, Rakernas ini merupakan amanat konsolidasi organisasi. ICAKAP yang menaungi berbagai organisasi seperti PMKRI, Pemuda Katolik, OMK, KMK, dan perwakilan lingkungan serta paroki akan memanfaatkan momentum Rakernas untuk menyusun strategi bersama.
“Dalam forum ini, kita akan mengundang para ahli untuk membahas isu-isu terkini dan merumuskan rekomendasi strategis yang akan disampaikan kepada lima uskup di tanah Papua. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh umat Katolik dalam menjalankan tugas,” katanya.
Menurutnya, Hasil rekomendasi yang kami rumuskan, lanjut Paulinho akan diajukan kepada lima uskup untuk ditinjau. Keputusan yang diambil oleh para uskup akan menjadi pedoman bagi ICAKAP dalam menyusun strategi kerja yang lebih terarah, menjelang peringatan 27 Oktober 2024.
“Kami telah menetapkan prosedur yang jelas dalam menyampaikan informasi. Tujuannya untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu ketika beredar kabar mengenai dukungan Uskup Agung kepada pihak tertentu di Papua Barat,” jelasnya.
Kemudian Ketua Umum ICAKAP Papua, Octoviaen Geraldus Bidana mengatakan bahwa perlu kajian mendalam mengenai kebijakan yang telah dikeluarkan terkait pengelolaan hutan Papua. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut efektif dalam menjaga kelestarian hutan dan telah disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.
Ia menambahkan salah satu isu utama yang dibahas adalah bagaimana menyatukan umat Katolik di Papua, mengingat semakin banyaknya pemekaran wilayah dalam beberapa tahun terakhir.
“Tujuannya, membangun jaringan yang kuat agar aspirasi umat Katolik dapat tersampaikan dengan baik dan teratur. Hasil pembahasan dalam rakernas selama dua hari akan dirumuskan menjadi rekomendasi yang nantinya akan disampaikan kepada para pengambil kebijakan,” pungkasnya.(zia)