SORONG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sorong meminta Pemerintah Kota Sorong membentuk Tim Pengawas Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU. Hal tersebut agar para oknum yang melakukan pembelian berulang atau mafia BBM ditindak tegas.
“Kita juga akan sampaikan kepada pemerintah dalam hal ini wali kota untuk mengambil langkah melakukan pengawasan yang berjalan secara terus-menerus yaitu pembentukan tim pengawas,” kata Ketua Komisi ll DPRD Kota Sorong, Juni Triatmoko usai mengikuti Rapat Koordinasi Penyaluran dan Pengawasan BBM bersama Pemerintah Kota Sorong dan Pertamina, di Ruang Anggrek Lt 2 Kantor Wali Kota Sorong, Selasa (12/4).
Ia juga mengatakan bahwa dalam rapat koordinasi bersama instansi terkait, dimana diketahui bahwa kondisi BBM saat ini hingga nanti masih aman. Adapun beberapa hal yang dibahas dalam rapat terkait langkah-langkah apa yang diambil agar tidak terjadi kelangkaan BBM di Kota Sorong. Salah satunya membentuk tim pengawas BBM. Bahkan ia meminta agar pihak keamanan untuk ikut mengawasi oknum-oknum yang melakukan pembelian berulangkali.
Sementara itu, pihak Pertamina juga meminta agar pihak penegak hukum dalam hal ini Kepolisian, juga turut serta mengamankan oknum-oknum tersebut. Ia juga berharap Pemerintah Kota Sorong, DPR Komisi ll, dan juga Dishub agar ikut mengawasi penyaluran BBM di Kota Sorong. Karena selama ini, pihaknya telah melakukan penyaluran BBM secara kuota sesuai kebutuhan masyarakat. Bahkan di bulan Ramadhan dan lebaran nanti, stok BBM aman.
“Kami sudah menyalurkan sesuai jumlah kuota. Sebenarnya Kota Sorong ini stok BBM cukup, jika disalurkan kepada konsumen yang benar-benar membutuhkan. Jangan sampai kedepannya BBM yang tidak sesuai di penyaluran itu terus dilakukan atau salah sasaran,” kata kata Sales Branch Manager Pertamina Rayon I Papua Barat, I Made Mega Adi Sanjaya usai rapat koordinasi terkait penyaluran dan pengawasan BBM bersama Pemerintah Kota Sorong, dan Komisi ll DPRD Kota Sorong.
“Sehingga melalui rapat ini kita membahas terkait pengawasan penyaluran BBM. Dimana dalam penyaluran BBM kita koordinasikan dengan DPR Komisi ll, Pemkot, Kepolisian serta Dishub agar penyaluran BBM tersebut dapat tersalurkan sesuai kebutuhan. Nah, untuk stok BBM di bulan Ramadhan dan Lebaran ini kita pastikan aman. Stok BBM di Depot, di SPBU aman. Baik dari BBM Pertalite, Dexlite, dan Pertamax,” sambungnya.
Kemudian, Pemerintah Kota Sorong melalui Asisten ll Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sorong Thamrin Tajuddin usai memimpin rakor mengatakan bahwa dalam rakor tersebut dibahas terkait penyaluran kuota BBM.
“Dimana kita ketahui beberapa saat yang lalu kita terjadi kelangkaan mungkin. Kalau kelangkaan secara keseluruhan bawa koutonya dikurangi tidak, tapi tidak tahu juga sumbernya dari mana. Yang jelas bahwa ketika itu, terjadi permasalahan sehingga terjadi keresahan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Lanjutnya, memang ada berapa hal yang berkembang, diantaranya juga pengawasan yang terjadi di SPBU. Yang sudah diuraikan juga penyebabnya apa, yang sudah barang tentu menjadi persoalan klasik yang ada di tengah-tengah kita.
“Teman-teman kepolisian juga kita libatkan terkait pengawasan, yang nantinya akan coba kita lihat di beberapa SPBU. Ada pihak-pihak yang biasanya nakal untuk mencoba membeli secara mengulang-ulang pengantrian BBM di SPBU, yang menyebabkan orang lain mendapat kesulitan untuk mendapatkan kuota di saat-saat tertentu sudah habis,” jelasnya.
Kemudian, kata Thamrin bahwa Permintaan untuk membentuk Tim Pengawas BBM akan ditindaklanjuti.
“Kami akan sampaikan kepada pimpinan, Pak Wali Kota Sorong, Pak Sekda. Kami akan melakukan diskusi kembali. Karena Tim Pengawasan BBM itu menjadi penting. Sehingga dapat menjadi pengontrol di lapangan terkait penyaluran BBM,”pungkasnya.(zia)