SORONG– Dengan melihat adanya 9 patahan besar di Papua dan Papua Barat, maka di wilayah Sorong berpotensi terjadi gempa bumi dengan Magnitudo 8 Skala Richter (SR). Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Sorong Papua Barat Rully Oktavia Hermawan kepada media, Senin (20/12).
”Mengingat ada 9 patahan besar di Papua dan Papua Barat mulai dari Sesar Sorong, Sesar Manokwari, Sesar Yapen, Sesar Pengunungan Tengah Wamena, Ransiki, Salawati dan beberapa Sesar di Papua. Sehingga Potensi gempa besar dengan magnitudo hingga 8 skala richter akan selalu ada terjadi di Sorong,”ujar Rully Hermawan.
Dikatakan, dari catatan sejarah juga pernah terjadi beberapa kali gempa besar di Sorong, contohnya pada tahun 2015 terjadi gempa dengan magnitudo 6,8 SR.
Hanya saja, pada gempabumi ini, pihak BMKG tidak pernah mengeluarkan adanya peringatan dini seperti hanya prakiraan cuaca. Karena ilmu tentang gempa bumi atau prakiraannya belum dapat diprediksi, bahkan di negara maju sekalipun.
”Jadi belum ada ilmu yang dapat memprediksi kapan terjadi gempa bumi besar, karena gempa berada dibawah permukaan tanah. Untuk itu kita tidak pernah memberikan prediksi gempa bumi. Yang ada prediksi cuaca, cuaca dapat diprediksi dan secara teknologi pengamatan dari satelit berupa radar dan peralatan alat pemantau cuaca,” ujarnya.
”Tapi dari sisi potensi memang ada. Meskipun demikian, kita mohon kepada semua pihak termasuk masyarakat, untuk sama-sama membantu Pemerintah dengan belajar mitigasi bencana gempa bumi,” sambungnya.
Ia mengimbau kepada Masyarakat di wilayah Sorong harus tahu tentang mitigasi bencana yaitu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana alam. Karena sebagai perbandingan, gempa besar di Jepang sering sekali terjadi, tapi korbannya sangat minim.
”Hal tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia, dimana gempa yang terjadi kecil tapi korbannya cukup besar. Ini membuktikan bahwa ada yang masih kurang, khususnya terkait bagaimana mitigasi bencana,” pungkasnya. (zia)