Minyak Goreng Kemasan Stok Tesedia tapi Harganya Mahal
SORONG – Tim gabungan Polres Sorong bersama Disperindagkop, Pelindo dan stakeholder terkait lainnya, dipimpin Wakapolres Sorong, Kompol Emmy Fenitiruma,S.Sos, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa pertokoan dan sub agen bahan pangan di Kabupaten Sorong, Senin (21/3). Sidak tersebut merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan stok pangan serta pengawasan harga jualnya jelang Ramadhan.
Pada sidak kali ini, minyak goreng menjadi hal utama yang cukup disorot. Dari hasil pantauan di lapangan, beberapa toko didapati tidak menjual minyak goreng. Pemilik beralasan tidak lagi memiliki stok karena ada keterlambatan dari suplier di Kota Sorong. Sementara beberapa toko yang masih memiliki stok minyak goreng, menjualnya dengan harga cukup tinggi, yakni Rp 21.000 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana dan Rp 25.000 perliter untuk minyak goreng premium (Bimoli, Sunco, Sania, Sovia, Rosebrand, Kuncimas, dll). Sayangnya, stok minyak goreng curah sudah kosong dan tidak lagi ditemukan dari berbagai tempat yang menjadi target sidak. “Sudah tidak ada minyak curah hampir seminggu ini. Jadi setelah subsidi minyak premium dicabut, minyak curah ludes pak,” kata salah satu pemilik toko kepada tim sidak.

Kapolres Sorong AKBP Iwan P. Manurung,S.IK melalui Wakapolres Kompol Emmy Fenitiruma, S. Sos mengatakan, saat ini stok minyak goreng memang terbatas, namun dipastikan akan datang stok baru dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak khawatir akan ketersediaan bahan pangan utamanya minyak goreng. “Jangan risau karena kami terus melakukan pengawasan untuk memastikan stok pangan tidak langka dan harga stabil jelang Ramadan. Kecuali minyak goreng yang memang saat ini pun memang sudah mahal, namun kita upayakan harganya tidak terus merangkak,” ujar Wakapolres Sorong.
Berdasarkan informasi yang diterima Radar Sorong dari pihak PT Pelindo IV, akan masuk satu kapal kontainer pengangkut minyak goreng dan bahan pangan lainnya. “Besok (Hari ini,red) ada jadwal satu kapal pengangkut bahan pangan yang masuk. Tanggal 26 nanti juga ada lagi, tapi spesifiknya kami belum tahu apakah itu minyak goreng kemasan premium, kemasan sederhana atau minyak goreng curah. Yang jelas muatannya adalah bahan pangan, salah satunya minyak goreng, berikut bahan pangan lainnya,” katanya.
Lain halnya dengan minyak goreng, beberapa komoditas pangan lainnya cenderung stabil dan terjangkau. Misalnya saja harga telur ayam lokal dibanderol Rp 53.000 perram (30 butir). Stoknya pun masih cukup aman dan mudah ditemui di beberapa pertokoan. Gula pasir, dibanderol dengan harga Rp 14.500 per kg. Harga ini terbilang terjadi kenaikan, dimana harga normal gula pasir berkisar antara Rp 12.000 hingga Rp 13.500 per kg. Namun untuk harga yang berlaku sekarang, masih dalam kategori normal, bahkan tidak terjadi kelangkaan gula pasir.
Berikutnya, harga tepung terigu curah Rp 9.000 per kg, sedangkan untuk tepung kemasan berbagai merek berkisar antara Rp 11.000 hingga Rp 14.000 per kg. Harga jual tepung saat ini terjadi kenaikan tipis antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000. Kondisi ini juga dianggap masih cukup relevan dengan momen jelang Ramadhan. “Dari keseluruhan bahan pangan bisa disimpulkan bahwa rata-rata terjadi kenaikan tipis, tidak lebih dari Rp 5.000. Khusus minyak goreng, kenaikannya bukan karena momen Ramadan melainkan memang karena mahalnya sawit dunia sehingga dampaknya global. Kami sendiri belum menemukan solusi kecuali hanya berupaya memastikan agar stoknya ada dan mudah didapatkan,” pungkas Kadisperindagkop Kabupaten Sorong, Marthen L. Pajala, S.TP, M.Si.
Migor Kemasan Stok Aman Hingga 4 Bulan Kedepan
Sementara itu, Polres Sorong Kota bersama TNI dan pemerintah daerah serta Pelindo Sorong menggelar sidak di distributor hingga Pasar, Senin (21/3). Sidak diketahui harga minyak kemasan di tingkat distributor Rp 23.000 perliter sedangkan di pasar Rp 25.000 per liter. Dan, untuk kemasan 2 liter ditingkat distributor Rp 43.000 sedangkan di pasar Rp 50.000.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Johannes Kindangen mengatakan, sidak untuk mengetk dicek baik dari pasar hingga distributor tidak ada penimbunan maupun kenaikan harga minyak goreng. “Jadi, kita hanya mengecek harga maupun supplaynya dari Surabaya maupun Jakarta.Tidak ada masalah dengan harga dan supplaynya. Fungsi kami bersama-sama baik dari Walikota, Pelindo hingga TNI. Kami melakukan sidak dan tidak terjadi apapun, artinya tidak ada masalah penimbunan minyak goreng,” jelasnya kepada wartawan, kemarin.
Kapolres Sorong Kota memastikan stok minyak goreng di Kota Sorong tersedia atau masih cukup hingga 4 bulan kedepan. Oleh sebab itu, menjelang bulan Ramadan, TNI/Polri dan pemerintah daerah akan kembali melaksanakan sidak. “Karena kami akan melakukan sidak secara terus menerus hingga harga tidak mengalami kenaikan. Kalau didapat ada penimbunan, maka kami akan tindak sesuai sanksi atau aturan Kementerian Perdagangan baik untuk distributor maupun para penjual,”tegasnya.
Ia mengingatkan masyarakat tidak perlu panik karena TNI/Polri dan pemerintah daerah sudah melakukan sidak bersama dan akan terus melakukan pemantauan harga minyak goreng “Masyarakat jangan panik dengan kenaikan harga yang kita lihat di daerah lain karena di wilayah Sorong Kota tidak ada,”pungkasnya. (ayu/juh)