WAISAI -Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menggelar Festival Bahari dan Festival Suling Tambur 2023. Ajang tersebut sebagai upaya pemerintah dalam menghidupkan kembali pariwisata Raja Ampat yang sempat mati suri akibat Covid-19.
Festival dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad di Pantai WTC, Raja Ampat pada Rabu (18/10). Ajang ini rencananya akan digelar selama 4 hari atau sejak 18 Oktober hingga 21 Oktober 2021.
Berbagai perlombaan hingga pameran memeriahkan festival yang digadang-gadang sebagai upaya bangkitkan pariwisata dan UMKM di Raja Ampat. Pada kesempatan tersebut, pemerintah juga melaunching peta wisata untuk para wisatawan, yang dapat digunakan untuk wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat.

Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad mengatakan Kabupaten Raja Ampat bukan hanya milik Indonesia tetapi milik dunia sebab telah dikenal di seluruh dunia. Bahkan, Raja Ampat sudah mendapatkan penghargaan sebagai Geopark Dunia.”Kenapa Raja Ampat milik dunia, buktinya karena Bupati Raja Ampat menerima penghargaan pengakuan sebagai Geopark Dunia,” jelasnya.
Musa’ad menambahkan selain festival Bahari Raja Ampat, secara bersamaan juga dilaksanakan Festival Suling Tambur. Dimana, diketahui Suling Tambur merupakan tradisi yang sudah turun temurun dan perlu dijaga.”Makanya, tradisi suling tambur ini dijaga dan perlu dilestarikan dan jangan sampai hilang,” ungkapnya.

Salah satu pengunjung, Fatma Astri Kilian menilai festival yang digelar Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menjadi tolak ukur bangkitnya wisata Raja Ampat paska Covid-19. Bahkan, ia mengaku baru melihat Waisai yang ramai. “Kalau menurut saya dengan adanya festival seperti ini malah makin kelihatan semakin bangkit yah. Karena sebelumnya saat masa Covid-19 itu kayak pariwisatanya lumayan mati, terus sekarang dengan adanya festival begini, malah makin bangkit menurut saya. Peminatnya juga lumayan sih. Karena saya baru pindah ke sini tahun 2021 kemarin, dan itu masih sepi. Tapi setelah perayaan festival ini, saya lihat Raja Ampat mulai ramai daripada biasanya,” ucapnya.
Fatma meminta agar pemda setempat bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki masyarakat lokal. Sebab, masyarakat lokal memiliki kemampuan dan kemauan yang luar biasa dalam menciptakan berbagai produk UMKM yang memiliki nilai ekonomi.”Semoga Pemerintah lebih baik memanfaatkan potensi yang ada karena ternyata dari budaya lokal banyak peminatnya dan banyak yang suka, bahkan banyak dari kampung yang rela ke sini untuk ikut lomba festival, sebenarnya juga menunjukkan budaya untuk ditampilkan,” imbuhnya.(rin)