SORONG – Salah satu prajurit Pasmar 3 tertembak saat melakukan operasi di daerah Hutan berpenduduk di wilayah Kota Sorong, Senin (13/12). Operasi tersebut merupakan bagian dari latihan guna membina dan memelihara kemampuan profesional prajurit khususnya sebagai prajurit Korps Marinir.
Pantauan Radar Sorong, latihan yang berlangsung di Hutan Lindung Km 14 Kota Sorong melibatkan 534 prajurit dan amunisi tajam yang disaksikan langsung oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono,M.Tr (Han) didampingi Danpasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Y. Rudy Sulistyanto,SE beserta pejabat lainnya dari ketinggian.
Latihan operasi tersebut berlangsung di sejumlah titik mulai dari sungai, rawa hingga ketinggian. Dimana hampir di setiap sudut terdengar bunyi temmbakan yang menandakan saling serang antara musuh dan prajurit. Operasi berhasil dimenangkan oleh Prajurit Pasmar 3 yang ditandai dengan ledakan gudang tempat penyimpanan logistic musuh.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) menjelaskan latihan yang dilaksanakan Prajurit Marinir Pasmar 3, untuk membina dan memelihara kemampuan serta profesional prajurit khususnya sebagai prajurit Korps Marinir yang memiliki tugas pokok, salah satunya melaksanakam operasi amfibi di muara, perairan dan sebagainya. ”Kali ini, dilakukan latihan operasi di daerah hutan berpenduduk yang merupakan bagian dari materi latihan yang harus dilatihkan kepada Pasmar 3. Latihan ini sangat penting untuk pembinaan prajurit karena selama hampir 2 tahun ini disibukkan dengan pandemi Covid 19,” kata Mayjen TNI (Mar) Suhartono kepada wartawan, kemarin.
Dankormar merasa takjub dengan medan latihan yang dimiliki oleh Pasmar 3. Sebab, berdekatan langsung dengan Markas Pasmar 3. Dan, Hutan Lindung tersebut merupakan tempat yang sangat idela untuk latihan. ”Latihan ini pada suatu medan yang kritis, sehingga saat operasi harus kita lalui untuk menuju sebuah sasaran. Apalagi sungai di sini konturnya begitu ekstrem dan terjal,” ujarnya.
Ditambahkannya, sebanyak 534 prajurit yang terlibat dalam operasi tersebut, baik sebagai prajurit ataupun bertindak sebagai musuh. Dengan tujuan meningkatkan kemampuan di berbagai macam medan, sehingga ketika mendapatkan tugas yang berkaitan dengan medan sungai, kali maupun hutan, prajurit marinir sudah mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu melaksanakan tugas dengan baik. (juh)