SORONG – Petrogas (Basin) Ltd dan Petrogas (Island) Ltd sangat peduli mencegah HIV/AIDS bagi karyawannya, sehingga mendapat penghargaan dari ILO (International Labour Organization) yang diserahkan oleh Program Manager Yayasan Tifa Mandiri, Deky Walgiarno kepada Field Operation Manager Petrogas (Basin) Ltd & Petrogas (Island) Ltd, Mustaman, pada Jumat (06/12/2024).
Deky Walgiarno kepada Radar Sorong mengatakan bahwa, latar belakang pemberian penghargaan ini adalah dari rencana aksi nasional yang dibuat oleh Kemenakertrans RI terhadap kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.
“Ini salah satunya menjadi barometer kita untuk menjangkau perusahaan-perusahaan yang memang memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak, jadi itulah yang akan kita berikan meskipun di dalam targetnya dalam aksi nasional ini harus ada sekitar 500 perusahaan yang kita jangkau dan itu salah satunya Petrogas,” ujarnya.
Dikatakan bahwa program untuk penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja sudah berjalan lama namun rencana aksi nasional dibuat secara bertahap, inilah yang muncul rencana aksi nasional yang dilaunching pada tahun lalu itu harus disampaikan ke semua perusahaan yang ada di seluruh wilayah Indonesia, dan yang menjadi target di Tanah Papua yaitu Sorong dan Jayapura.
“Permasalahan HIV itu sudah global, itulah wujud dari perhatian Kemenakertrans terhadap para pekerja yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan ini wajib kita jangkau, selain Petrogas sendiri mempunyai tanggapan yang paling baik dengan kita, hubungi pertama dengan koordinasi akhirnya Petrogas mendapat penghargaan dari ILO,” ungkapnya.
Sementara itu, Field Operation Manager Petrogas (Basin) Ltd & Petrogas (Island) Ltd, Mustaman mengatakan bahwa pihaknya merasa sangat berbahagia karena Petrogas bisa ikut berkontribusi mendapatkan penghargaan dari ILO untuk penanggulangan HIV di tempat kerja, sekaligus implementasi terkait program-program ILO dan juga Yayasan Tifa Mandiri.
“Jumlah karyawan kita yang on site dan kontraktor sekitar 1500 orang, semua laki-laki. Kita punya schedule kerja, untuk karyawan 2 minggu kerja 2 minggu off, sedangkan kontraktor 2 minggu kerja 1 minggu off. Kebetulan karyawan kita tidak hanya domisili di Sorong tapi juga ada yang domisili di Jakarta, Surabaya, Manado dan berbagai daerah lainnya, ini pentingnya penanganan terkait HIV/AIDS,” tegasnya.(akh)