SORONG – Anggota DPRD Kota Sorong yang membidangi Infrastruktur, Anggaran, Kebersihan dan Perumahan, La Ode Samsir, angkat bicara terkait pengelolaan atau penyelesaian permasalahan sampah di Kota Sorong dinilai belum maksimal, sementara anggaran yang dikucurkan untuk penanganan sampah mencapai puluhan miliar rupiah setiap tahunnya.
Anggota Komisi lll DPRD Kota Sorong, La Ode Samsir, mengatakan penanganan sampah merupakan perhatian DPRD Kota Sorong, terlebih Komisi lll.
“Penanganan sampah menjadi perhatian kita. Anggarannya sangat besar di angka Rp 30 miliar per tahun,” katanya, Selasa (2/11).
Menurutnya, Komisi lll DPRD Kota Sorong sudah sering berkomunikasi dengan dinas terkait. Membahas mengapa anggaaran yang begitu besar namun permasalahan sampah masih saja dikeluhkan warga.
“Kami sering kali berkordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman. Dana yang besar ini harusnya Kota Sorong ini harus jauh lebih bersih,” tegasnya.
“Harapan kita, dengan anggaran atau budget yang besar, maka Kota ini bisa lebih bersih,” sambungnya.
Disinggung tentang mengapa Pemerintah Kota Sorong melibatkan pihak ketiga dalam penanganan sampah, dan tidak melibatkan RT/RT, kelurahan bahkan distrik-distrik dalam pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.
La Ode, mengungkapkan bahwa hal tersebut sementara didorong agar anggaran yang besar itu bisa juga dikelola oleh Pemerintah Kota Sorong di bagian yang lebih dekat dengan masyarakat Kota Sorong yakni RT/RT, kelurahan dan distrik.
“Nah, inilah yang kami sedang usahakan bahwa ada beberapa lurah, distrik itu harus dimanfaatkan dalam penanganan sampah. Karena sebenarnya anggaran itu harus sampai di sana. Yang mengetahui masyarakat di lingkungan itu RT/RW, kelurahan, distrik. Ini yang saat ini kami dorong agar ada anggaran meskipun Dinas terkait tetap mengelola, tetapi RT/RW, kelurahan diberikan anggaran juga,” ungkapnya.
Ia menambahkan agar Dinas Pemukiman dan Perumahan Kota Sorong yang menangani sampah, agar memperhatikan sampah yang kadang kala berada di tempat-tempat yang seharusnya bersih. Seperti di tempat wisata dan tempat umum lainnya yang vital, salah sutanya terdapat tempat pembuangan sampah di jalan menuju Kawasan Mangroove. Dan yang menjamur, ada beberapa tempat di jalan-jalan lingkungan, yang warga jadikan sebagai tempat pembuangan sampah sementara. Hingga sampah menumpuh sepanjang jalan dan membusuk.
“Nanti kami akan berkoordinasi lagi dengan pihak kebersihan agar di tempat-tempat wisata jangan sampai ada sampah di jalan menuju tempat wisata,” pungkasnya. (zia)