Perjuangkan Prewedding Lupa Periksa Kesehatan Sebelum Menikah
AIMAS – Pemerintah melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) menggelar sosialisasi Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) 5 pilar, Senin (14/2) berlangsung di Hotel Aquarius, di Kabupaten Sorong.
Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN, Munawar Asikin menjelaskan, Grand Design ini ditujukan dalam menyiapkan Sumber Daya Manusian (SDM) Indonesia jauh lebih baik. Terutama dalam memberantas stunting atau kekerdilan yang dapat menghambat tumbuh kembang anak. Untuk mewujudkannya, kata Munawar, perlu diawali dari hulu dengan menyiapkan calon keluarga pra nikah.
“Kami sudah membentuk tim pendamping keluarga, dengan kelompok sasaran yang berkait dengan calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan anak balita,” jelasnya.
Dikatakannya, membantu calon pengantin untuk siap menikah dan siap hamil merupakan salah satu upaya pencegahan kelahiran stunting. Namun hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham manfaatnya. Trend belakangan ini, justru banyak masyarakat yang lebih memilih mempersiapkan pre wedding dibandingkan memeriksakan kesehatannya jelang pernikahan.
”Banyak masyarakat yang memperjuangkan prewedding dengan jutaan uang, tapi lupa memperiksa kesehatan calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan,” ujar Munawar.
Dengan demikian, BKKBN menghadirkan aplikasi elektronik siap nikah siap hamil atau disebut ELSINI. Tujuannya agar seluruh calon pengantin siap untuk menikah siap juga untuk hamil dengan melahirkan anak-anak yang sehat.
Wakil Bupati Sorong, Suka Harjono, S.Sos, M.Si mengungkapkan, sangat penting memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk dapat mengikuti program kelurga berencana. Sebab dengan mengikuti program keluarga berencana maka dapat menghindari sejumlah persoalan kepedudukan. Salah satunya adalah memberantas stunting.
Wabup berharap melalui sosialisasi GDPK dapat memerangi stunting. Sebab selain mempengaruhi kondisi tumbuh kembang anak, kondisi stunting juga dapat berpengaruh pada kemampuan kerja otak. Sehingga untuk mewujudkan visi misi bupati dan wakil bupati untuk menciptakan generasi yang cerdas, sehat dan sejahtera maka perlu dimulai dengan memberantas stunting. (ayu)