Adriana Daat: Golkar Lahir dari Rahim Rakyat, Bukan Alat Kekuasaan

WAISAI — Memperingati hari ulang tahun ke-61 Partai Golkar, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Raja Ampat memilih langkah reflektif dengan berziarah ke makam almarhum Marcus Wanma, tokoh pembangunan dan pejuang demokrasi lokal, Senin (20/10/2025) di Waisai.
Kegiatan ini menjadi penegasan bahwa semangat politik Partai Golkar di Raja Ampat bukan sekadar perayaan, melainkan penghormatan terhadap nilai pengabdian dan sejarah perjuangan daerah.
Prosesi ziarah dipimpin Plt Ketua DPD Golkar Raja Ampat, Adriana Imelda Daat, didampingi Plt Sekretaris Martinus Mambraku, jajaran pengurus, kader muda, serta putra almarhum, Frengky Wanma. Acara dimulai dengan doa bersama dan peletakan karangan bunga di pusara Marcus Wanma — sosok yang dikenang sebagai pelopor pembangunan dan tokoh pemekaran Raja Ampat.
Dalam sambutannya, Adriana mengajak seluruh kader menjadikan momentum HUT ke-61 sebagai pengingat arah perjuangan partai yang lahir dari semangat kebangsaan dan gotong royong.“Golkar lahir dari rahim rakyat Indonesia. Karena itu kader partai ini harus tetap inklusif, terbuka, dan berpijak pada kepentingan rakyat, bukan sekadar alat politik penguasa,” tegasnya.
Adriana juga mengenang jasa Marcus Wanma, mantan Bupati Raja Ampat dua periode, yang dianggap sebagai peletak pondasi pembangunan daerah.“Beliau telah meletakkan dasar kuat di tanah ini. Kita wajib melanjutkan cita-cita beliau untuk membawa Raja Ampat ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Selain ziarah, DPD Golkar Raja Ampat juga menyiapkan program sosial berupa pengobatan gratis dan pasar murah di Waisai — sebagai bentuk kehadiran nyata partai di tengah masyarakat pesisir dan nelayan.“Golkar tidak boleh hanya hadir dalam ruang politik, tetapi juga di tengah masyarakat — di pasar, di desa, di rumah-rumah warga. Di situlah suara rakyat sesungguhnya,” tutur Adriana.
Momen ziarah berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh makna, menjadi refleksi moral bahwa politik sejati berpijak pada penghormatan, tanggung jawab sosial, dan kesadaran sejarah.
Menutup acara, Adriana berpesan kepada kader muda agar tidak melupakan akar perjuangan partai.“Jangan pernah lupa dari mana kita berasal, karena sejarah adalah guru terbaik untuk melangkah ke masa depan,” katanya.
Peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Raja Ampat bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi manifestasi politik pengabdian — langkah untuk menyalakan kembali semangat pelayanan publik dan inklusivitas di Tanah Bahari Raja Ampat.(zia)












