Digelar Atas Kolaborasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan LSM Tekipepa dan HMI Cabang Sorong

SORONG- Kegiatan Pekan Seni Budaya yang digelar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, bekerjasama dengan LSM Teras Kitorang Peduli Papua dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sorong di Halaman Gedung LPTQ Aimas Kabupaten Sorong resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Provinsi Papua Barat Daya, yang diwakili oleh Pelaksana Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan Provunsi PBD, Hasan Makassar, Sabtu (18/11).
Pekan Seni Budaya yang mengusung tema “Pentas Seni Budaya di Papua Barat Daya” berlangsung 18-23 Nopember dan menghadirkan 12 sanggar tari di Kota dan Kabupaten Sorong seperti Sanggar Wen Kalasou, Sanggar Makmeser. Mambat dan lainnya
Ketua Umum LSM Teras Kitorang Peduli Papua (Tekipepa), Irianto M. Ali, S.Pd M.Pd mengatakan, kegiatan Pekan Seni Budaya ini focus pada bagaimana memperkanalkan budaya, khususnya tari-tarian di skala lokal.
“Hari ini yang tampil 3 regu. Keseluruhannya akan tampil 12 regu yang merupakan keterwakilan dari masing-masing suku dan masing-masing sanggar yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong,”jelas Irianto.
Karena bertajuk Pentas Seni, dalam kegiatan ini lanjut Irianto, tidak dilombakan. “Kita fokusnya pada pentas, mengisi acara. Tujuannya untuk memperkenalkan budaya lokal dan mengajak seluruh seniman lokal yang konsen pada budaya untuk berkolaborasi antara lintas budaya maupun lintas lembaga,”ujar Irianto Ali, yang sehari-hari dosen di Universitas Nani Bili Nusantara dan juga aktivias KAHMI Kabupaten Sorong.
Ia pun berharap Pekan Seni Budaya yang digelar berjalan lancar hingga pada penutupan 23 November 2023.
Sementara itu Tim Sekretariat Dirjen Kebudayaan RI, Zulkarnaen Lubis mengatakan, Pekan Seni Budaya ini merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah pusat yang menggelontorkan dana melalui website yang bisa diakses oleh seluruh elemen masyarakat.
Dikatakan, sesuai amanat undang-undang bahwa kebudayaan itu untuk kebahagiaan, karena itu kegiatan Pekan Seni Budaya hendaknya menimbulkan efek ke masyarakat akan hal –hal yang bersifat positif.
Dan kebudayaan itu lanjut Zulkarnaen Lubis, menjadi pemersatu. Sesuai motto Pemprov Papua Barat Data “Kitorang Kuat Karena Kitorang Satu”, dan sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika bahwa yang bisa menyatukan anak bangsa adalah kebudayaan.
Dijelaskan, dalam mengembangkan kebudayaan, ekosistem yang bersinergi adalah pemda, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Dalam hal ini, pemerintah pusat telah membentuk Pokok Pemikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) .
“ Hal yang menyatukan kita di setiap kabupaten kota, sampai provinsi dan nasional itu adanya PPKD,”tandasnya . Ia juga prihatin jika pemda masih menaruh kebudayaan di urutan terbelakang. Karena itu agar sektor kebudayaan mendapatkan perhatian pemerintah , mendapatkan alokasi dana yang besar, maka PPKD hendaknya dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk pembangunan bidang kebudayaan, Zulkarnain Lubis mengungkapkan, satu tahun pemerintah pusat mengalokasi anggaran hingga Rp 5 trliun.
“ Saya harapkan ini menjadi stimulus, menjadikan masyarakat di sini (PBD) untuk berpikir bahwa kebudayaan bsia menjadi langkah awal bisa mengakses berbagai kegiatan, baik yang bersifat sosial, itu bisa gabung dengan kebudayaan, bersifat lingkungan itu bisa gabung dengan kebudayaan,”tandasnya
“ Kegiatan kebudayaan itu sangat universal dan multitasking dengan ekosistem yang lain,”imbuh Zulkarnan Lubis.
Sementara itu, mewakili Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Papua Barat Daya, Hasan Makassar mengatakan, karena PPKD baru dan Pemprov Papua Barat Daya juga baru maka PPKD dalam proses untuk menjadi payung hukum dalam pengalokasian anggaran.
Ditegaskan bahwa Pemprov Papua Barat Daya sangat konsen untuk mengembangkan kebudayaan di Papua Barat Daya. “Kami sangat komitmen bahwa baik budaya lokal maupun budaya-budaya yang mengalami kulturasi itu perlu dihidupkan,”tandas Hasan Makassar.
Mewujudkan komitmen untuk mengembangkan kebudayaan di Papua Barat Daya, dalam rangka HUT ke-1 Provinsi Papua Barat Daya, akan digelar pameran seni budaya Provinsi Papua Barat Daya di Alun-alun Aimas pada tanggal 28 November – 2 Desember 2023.
Kegiatan pameran seni budaya nantinya akan menjadi agenda yang dilaksanakan setiap tahun oleh Pemprov Papua Barat Daya. “Di dalam pameran seni budaya nanti ada dialog budaya, pameran hasil-hasil budaya. Ada juga pentas seni, dimana kita akan kolaborasi dengan sanggar –sanggar seni baik yang asli dari setiap kabupaten kota tapi juga sanggar seni yang sudah bertumbuh di kabupaten kota Sorong dan kita Insta Allah juga kejersama dengan EO-nya Purwacaraka untuk Papua Barat Daya Idol,”ungkap Hasan Makassar.
Rangkaian kegiatan pembukaan Pekan Seni Budaya diisi dengan tampilnya 3 sanggar yang menarik perhatian penonton. Kegiatan pembukaan Pekan Seni Budaya dihadiri tokoh adat Moi, tokoh perempuan Moi, sanggar tari kota dan kabupaten Sorong, dan tamu undangan lainnya seperti dari KPU Kabupaten Sorong, Bawaslu Provinsi dan Kabupaten Sorong, BEM IAIN Sorong, GMNI Cabang Sorong, Polres Kabupaten Sorong serta pengurus dan anggota HMI Cabang Sorong sebagai pelaksana kegiatan. (ros)