SORONG– PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim menerima kunjungan 10 orang Pemuda Karang Taruna Kampung Klayas yang juga merupakan kelompok pengelolaan air atau Dewan Air (Pemuda Operator Air) dari Kampung Klayas.
Manager Comunication Relation & CSR RU Kasim, Dodi Yapsenang, menjelaskan bahwa kunjungan Dewan Air ke WTP (Water Treatment Plant) Kilang Kasim merupakan bagian dari Program CSR (Corporate Social Responsibility) Tahun 2021. Kegiatan ini dilakukan untuk melatih pemuda Kampung Klayas dalam mengelolah air.
Karena, sambung Dodi selama ini kualitas air di Kamlung Klayas tergolong kotor dan tidak layak di konsumsi. Karena, sebelumnya PT Kilang Pertamina sudah melakukan bantuan dalam perbaikan distribusi air dengan perbaikan pipa serta sisten filtrasi di Kampung Klayas.
“Hari ini, Kami dari Pertamina Kilang Kasim kedatangan Dewan Air, yakni para pemuda Kampung Klayas yang juga merupakan pemuda Karang Taruna yang memang bertugas dalam menjaga kualitas serta distribusi air di Kampung Mereka,”jelasnya kepada Radar Sorong
Sehingga diharapkan dengan mengajak anak muda untuk menjadi pion bagi pelestarian air dan alam di sekitarnya agar pemenuhan kebutuhan air ini bisa terus ada bagi generasi ke generasi selanjutnya.
Perwakilan Kilang Kasim, Simon Siregar yang juga sebagai Manager Operting&Manufacturing, mengatakan bahwa peserta yang terdiri dari anak anak muda Kampung Klayas datang untuk mempelajari pengelolaan air PT. Kilang Pertamina sehingga diarahkan ke WTP Kilang Kasim.
“Area WTP ini, kita belajar bersama, mulai dari sumber air yang kita pakai, proses penyaringan, penjernihan, pembuangan, hingga kontrol terhadap air sampai layak minum,”terangnya
Simon Siregar menambahkan, kegiatan ini dilakukan untuk membekali para Pemuda Kampung Klayas yang tergabung dalam Dewan Air untuk mengelola sumber air di kampung tersebut. Maka, PT. Kilang Pertamina mengajak para pemuda Klayas untuk mengenal kesetiap proses pengolahan air, serta diperlihatkan komponen kimia yang di pakai untuk mengolah air hingga layak pakai dan minum.
“Semoga anak-anak muda ini dapat membawa cerita ini ke Kampung mereka, agar tidak tergantung dengan air hujan. Air hujan merupakan air yang selama ini mereka gunakan untuk memasak dan kebutuhan lain, sehingga mereka dapat menggunakan air yang ada di sekitar mereka untuk keperluan sehari-hari,”ujarnya.
Simon berharap, kegiatan ini dapat berkontribusi untuk membatu warga dalam pemenuhan air bersih khususnya di Kampung Klyas. Kegiatan CSR ini akan dipantau dan dampingi, agar tercipta sanitasi sehat di Kampung Klayas. Besar harapnya, untuk Dewan Air atau pemuda kampung Klayas dapat memberikan contoh ke warga lainnya dalam mengelola air yang bagus untuk mendukung kebutuhan sehari-hari.
“Dan bisa menjaga berkesinambungannya ketersediaan air baku bagi warga atau bagi kita semua. Jadi bukan saja pengelolaan air bersih saja tetapi juga ketersediaan air bisa berkesinambungan bagi anak cucu kita kelak,”pungkasnya (juh)