MANOKWARI – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, perekonomian Provinsi Papua Barat periode triwulan IV tahun 2021 tumbuh positif yaitu 1,03% year on year (yoy) lebih tinggi dibanding triwulan IV tahun 2020 yang terkontraksi 5,19% yoy.
Secara kuartal (q-to-q), pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2021 melejit hingga 5,16% lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2021 yang tumbuh hanya 2,84%. Akan tetapi, secara kumulatif (Januari sampai Desember 2021) perekonomian Papua Barat masih mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Pertumbuhannya -0,51% (c-to-c) lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu yakni -0,76% (c-to-c).
“Pertumbuhan ekonomi secara kuartal menjadi yang paling tinggi dalam empat tahun terakhir. Pertumbuhannya melebihi pertumbuhan nasional, kalau secara tahunan, ekonomi Papua Barat lebih rendah dari pertumbuhan nasional,” ucap Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) BPS Papua Barat Achmad Ali, saat dikonfirmasi awak media di Manokwari, Jumat pekan lalu.
Ia menjelaksan, kinerja positif perekonomian Papua Barat selama triwulan IV-2021 ditopang oleh 11 lapangan usaha yang tumbuh positif. Yaitu pengadaan listrik dan gas (9,71% yoy), pengadaan air (7,30% yoy), akomodasi dan makan minum (6,84% yoy), pertambangan dan penggalian (4,96% yoy), pertanian (4,04% yoy), real estate (3,53% yoy), jasa pendidikan (2,76% yoy), jasa kesehatan (1,38% yoy), jasa lainnya (0,68% yoy), perdagangan besar dan eceran (0,40% yoy), serta industri pengolahan (0,03% yoy).
Sedangkan sisanya tumbuh negatif. Yakni, konstruksi (-0,11% yoy), administrasi pemerintahan (-0,17% yoy), jasa perusahaan (-0,38% yoy), informasi dan komunikasi (-3,64% yoy), jasa keuangan dan asuransi (-7,87% yoy), serta transportasi dan pergudangan (-9,91% yoy).
“Sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan share 0,90%,” ucap Ali.
Ia menuturkan, hanya lima dari 17 lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Papua Barat selama triwulan IV 2021. Kelima lapangan usaha itu adalah industri, pertambangan, konstruksi, pertanian dan administrasi pemerintahan.
“Share kelima lapangan usaha terhadap PDRB Papua Barat mencapai 80,18%,” jelas dia.
Apabila ditinjau dari komponen pengeluaran, ada tiga komponen yang tumbuh positif. Meliputi impor luar negeri (920,37% yoy), pembentukan modal tetap bruto atau PMTB (18,28% yoy), dan konsumsi rumah tangga (8,51% yoy).
Sedangkan komponen pengeluaran yang terkontraksi adalah konsumsi pemerintah (-8,20% yoy), lembaga non profit untuk rumah tangga atau LNPRT (-4,11% yoy) serta ekspor luar negeri (-3,08% yoy).
“Ekspor luar negeri dan konsumsi rumah tangga memberikan share PDRB triwulan IV sebesar 69,56%,” ujarnya.
Ali menambahkan, struktur perekonomian di wilayah Papua dan Maluku pada triwulan IV-2021 didominasi Provinsi Papua yang memberikan kontribusi 58,86%, disusul Papua Barat 20,19%, Maluku Utara 12,43% dan Maluku 11,53%.(fw)