AIMAS – Belum genap sebulan ditanamnya bibit jagung oleh RI-1 Presiden Joko Widodo pada 4 Oktober lalu, kini tanaman jagung hibrida di lahan seluas 750 meter persegi yang terletak di SP 1 Kabupaten Sorong tersebut mati seluruhnya. Beredar kabar bahwa tanaman tersebut sengaja disiram obat oleh sang empunya lahan sehingga jagungnya kering dan mati.
Dari berbagai sumber yang diperoleh Radar Sorong, bahwa ada ganti rugi yang tak sesuai di atas lahan tersebut, sehingga membuat petani yang menggarap lahan merasa kecewa. “Sebelum ditanami jagung sama Pak Presiden, itu sudah ada tanamannya. Ada terong, juga ada jagung yang baru berapa minggu umurnya. Tapi pas presiden mau datang, tanaman itu dicabut. Katanya mau diganti rugi Rp 20 juta, tapi ternyata belum lunas pembayaran. Yang punya lahan mungkin kecewa, makanya disemprotlah tanaman jagung Pak Jokowi,” beber salah satu sumber yang enggan namanya dikorankan.
Sementara itu, ditemui Radar Sorong di kediamannya, Jumat (29/10), Untung Wahyudi yang merupakan Ketua Kelompok Tani Maju Makmur menepis kabar tersebut. Ditegaskannya, urusan terkait ganti rugi lahan sudah selesai. “Tidak ada itu, ganti rugi sudah selesai semua. Pihak dinas Pertanian Kabupaten Sorong sudah membayarkan ganti rugi Rp 12 juta,” jelas Untung Wahyudi.
Dirinya juga membantah bahwa yang ada di atas lahan tersebut ialah asli tanaman Presiden Jokowi. “Bukan, itu bukan tanaman jagung yang ditanam Presiden. Itu awalnya saya tanam jagung manis, tapi karena disuruh seragam tanam jagung tongkol dua (hibrida) makanya sengaja saya semprot biar mati. Setelah itu baru ditanami jagung hibrida biar sama semua,” ungkapnya kepada Radar Sorong.
Untung mengatakan, sesuai informasi yang didapatkan dari pihak Dinas Pertanian bahwa Menteri Pertanian akan berkunjung kembali ke Sorong untuk melakukan panen perdana jagung hibrida. Oleh karena itulah maka para petani inisiatif untuk serentak menanam ulang jagung hibrida. “Katanya Pak Menteri mau datang ke sini lagi untuk panen perdana jagung hibrida, makanya saya inisiatif ditanami ulang biar lebih bagus lagi. Ini sudah ditanam bibit baru, usianya baru semingguan,” kata Untung Wahyudi sembari menambahkan, jika jagung yang baru ditanam tersebut tumbuh dengan baik, maka pada akhir Desember atau awal Januari panen perdana jagung hibrida sudah bisa dilakukan. (ayu)