SORONG – Tahun 2022, pesawat Susi Air PK-BVP melayani penerbangan perintis di 6 kabupaten wilayah Sorong Raya dengan jumlah frekuensi 12 persen lebih banyak dibandingkan tahun 2021. Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya menjelaskan pesawat Susi Air kembali melayani penerbangan perintis di tahun 2022. Dimana, dalam penerbangan kali ini ada peningkatan frekuensi 1.224 frekuensi sedangkan di tahun 2021 kemarin hanya 1144. “Harapannya kita mampu menerbangi daerah kabupaten atau kota yang memang saat ini kesulitan transportasi karena masih terbatasnya prasarana jalan,” kata Kabandara DEO usai meresmikan Penerbangan Perdana Subsidi Angkutan Udara Perintis 2022 Sorong, Selasa (11/1).
Diakui Cece, pada penerbangan perintis di tahun 2021 mencapai 99.75 persen dari jumlah frekuensi 1.144, artinya hanya 3 penerbangan saja yang tidak bisa dicapai dengan alasan masalah teknis dan cuaca. Sehingga diharapkan, pada tahun 2022 penerbangan perintis ini mampu mencapai 100 persen. “Tapi, juga mempertimbangkan kondisi cuaca. Saya berpesan kepada Pilot agar tidak memaksakan diri untuk mengejar frekuensi ini, bilamana weather atau cuaca tidak memungkinkan untuk bisa terbang. Kecuali, kalau memang sudah terbang dan cuaca berubah saat berada di atas awan, maka harus dilanjutkan,”ujarnya
Penerbangan perintis ini melayani 6 rute yakni Sorong-Inanwatan, Sorong-Ayawasi, Sorong-Kabare, Sorong-Teminabuan, Teminabuan-Inanwatan dan Waisai-Kabare. Untuk rute tidak ada penambahan, namun yang bertambah hanya frekuensi. Penambahan frekuensi ini tidak semata-mata, tetapi karena adanya animo masyarakat yang sudah membaik. “Harapannya mungkin akan ada rute lainnya dalam rangka untuk bisa merajut rute-rute yang dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Sorong Raya. Kebetulan, wilayah kerja keperintisan di Sorong raya ini meliputi 6 bandara tersebut,”terangnya.
Akan tetapi, tambah Cece, saat ini rute ke Waisai melalui Kabare kurang diminati dari pengguna jasa. Oleh sebab itu, tahun 2023 nanti pihaknya mencoba untuk mengubah rute tersebut, kemungkinan rutenya dari Sorong-Waisai-Kabare atau rute masing-masing. Selain itu, tidak menutup kemungkinan akan ada rute baru. “Misalnya untuk memenuhi keinginan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya Manokwari. Kami juga akan berupaya melalui pendekatan bersama Pemda Kabupaten Tambrauw agar bagiamana bandara tersebut dapat dioperasikan kembali,” ungkapnya seraya menambahkan pesawat perintis tersebut menyediakan 12 seat. (juh)