MANOKWARI – Prestasi kontingen Provinsi Papua Barat pada PON 2020 di Papua mendapat sorotan. Raihan medali turun drastis dibanding keikursetaan pada 3 penyelengaraan PON sebelumnya, tahun 2008, 2012 dan 2016.
Dua hari sebelum penutupan, dilansir dari website resmi PON Papua hingga Rabu (13/10) pukul 23.00 WIT, kontingen Papua Barat baru meraih 1 medali emas, 14 medali perak dan 10 perunggu. Medali emas diperoleh dari cabang Kempo yang dipersembahkan Christin Silibun.
Jelas, prestasi PON 2020 ini masih kalah dibanding 3 keikutsertaan PON sebelumnya. Pada keikutsertaan pertama kali di PON 2008 di Kalimantan Timur, Papua Barat meraih 7 medali emas, 1 perak dan 7 perunggu, PON 2012 di Riau meraih 3 medali emas, 3 perak dan 11 perunggu dan PON 2016 merebut 4 medali emas, 2 perak dan 10 perunggu.
Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan, MSi selaku Ketua Umum KONI Papua Barat, mengakui, dirinya telah memberikan semangat dengan menemui para atlit di Merauke dan Jayapura. ‘’Kita dorong par atlit untuk berprestasi. Ya, kita harapkan bisa pulang medali emas,’’ tutur Gubernur kepada wartawan.
KONI Papua Barat telah menyiapkan bonus cukup mengiurkan bagi atlit yang meraih medali emas, perak dan perunggu. Gubernur tak mau kalah dengan Provinsi Papua, dia akan memberikan bonus sebesar Rp 1 miliar kepada setiap atlit yang meraih medali emas. ‘’Kalau Provinsi Papua bisa memberi Rp 1 miliar kepada atlit peraih medali emas, mengapa kita (Papua Barat) tidak bisa? Papua kasih Rp 500 juta untuk peraih perak, kita juga akan kasi,’’ ucapnya lagi.
Gubernur mengatakan, apa yang diraih pada PON 2020 ini akan menjadi pelajaran untuk mempersiapkan dari menghadapi PON 2024. Dominggus yang pada Mei 2022 mengakhiri masa jabatan gubernur, menghendaki Papua Barat dapat memperbaiki peringkat pada PON 2024. “Kita harus yakin, tahun 2024 prestasi akan lebih baik lagi. Persiapan atlet harus lebih baik lagi,” tandasnya di halaman kantor gubernur. (lm)