AIMAS– Pemerintah Kabupaten Sorong (Kabsor) melalui perusahaannya PT Malamoi Olom Wobok (MOW) menjadi pioneer pengimplementasian penggunaan gas sebagai pengganti solar sebagai sumber energi pada PLTMG Sorong 50MW. Dimana dari 56 titik PLTMG di Indonesia, Sorong adalah yang pertama kali berhasil melakukan hal tersebut.
Direktur Utama PT. MOW, Gabriel Simanjuntak menerangkan, suksesnya perusahaan tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT MOW dengan PT Indonesia Power, yang merupakan anak perusahaan PT PLN. Keberhasilan gasifikasi pada PLTMG Sorong 50 MW telah ikut menekan biaya penyediaan tenaga listrik di Sorong, dari yang semula Rp 1.847/kwh menjadi Rp 1.368/kwh yang akan dirasakan langsung pihak PLN.
“Keberhasilan ini sebagai bukti nyata konversi BBM ke gas sangat mungkin dilakukan oleh PLTMG lain di Papua,” ujar Gabriel kepada wartawan, Sabtu (24/10).
Menurutnya, percepatan gasifikasi demi penyediaan energi yang lebih baik untuk masyarakat perlu dilakukan. Sebab karbon yang dihasilkan gas jauh lebih kecil daripada karbon dari batubara yang digunakan oleh PTLU, maupun karbon dari BBM yang digunakan oleh PLTD.
Pernyataan yang sama juga ditegaskan Direktur Pertamina Gas, Wiko Migantoro. Menurutnya, gas adalah sumber energi terbersih dibanding sumber energi lainnya. Wiko juga menyebutkan ada sederet keunggulan dari gasifikasi, misalnya harga gas yang lebih ekonomis. Selain itu gas dianggap lebih dibandingkan minyak.
“Kalau jual minyak, Pemda bisa mendapatkan cash setelah bagi hasil. Namun ketika menjual gas, cash akan masuk setiap bulan sebagai APBD tanpa ada bagi hasil,” jelas Wiko.
Gas juga dapat dijadikan sebagai transisi energi. Oleh karena itu, maksimalisasi sumber gas perlu terus digenjot.
“Demi memakmurkan masyarakat Sorong, potensi gas masih bisa dioptimalkan. Maka kami mengajak BUMN untuk bahu-membahu membangun Indonesia Timur, khususnya Sorong dengan melakukan percepatan konversi BBM ke gas dengan memanfaatkan potensi gas yang ada,” tukasnya.
Sementara itu, Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh program gasifikasi ini. Ia merasa bersyukur bahwa Kabupaten Sorong dikenal sebagai daerah penghasil migas sejak zaman kolonial Belanda, masih bisa marasakan berkat tersebut.
“Sebagai bupati, saya ikut mendukung program gasifikasi ini. Selain karena lebih baik dampaknya terhadap lingkungan, juga adanya jaminan ketersediaan gas dari KKKS, PT Petrogas. Untuk itu, PT PLN yang sedang melakukan pengembangan, jangan ragu untuk menjadikan gas sebagai bahan baku mesin pembangkit,” ujar bupati.
Selain itu dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik untuk wilayah Sorong Raya, Pemerintah Kabupaten Sorong mendukung PT MOW dan subnya PT Malamoi Power Sorong bekerja sama dengan PT PLN dalam menyediakan listrik melalui skema independen power produser.
“Saya mengapresiasi upaya pemerintah pusat untuk menyegerakan gasifikasi pembangkit listrik ini, semoga ini akan lebih memberikan manfaat untuk masyarakat Kabupaten Sorong dan Sorong pada umumnya,” imbuh Bupati. (ayu)