Syarat Tes Antigen dan PCR Ditiadakan Bagi yang Sudah Vaksin Booster
SORONG – Kepala Bandara DEO Sorong Cece Tarya kepada awak media ketika ditemui di Ruang Kerjanya di Bandara DEO Sorong, Selasa (12/4) mengatakan, bahwa usai diberlakukannya bebas tes antigen dan tes PCR bagi penumpang yang telah melakukan vaksinasi kedua dan vaksin ketiga atau booster, jumlah penumpang mengalami peningkatan hingga puluhan persen.
Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya menjelaskan bahwa terkait dengan Kebijakan perjalanan orang dalam negeri pada masa pandemi Covid-19 untuk kegiatan di bulan suci ramadhan juga mendekati di hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, di mana bahwa Presiden Republik Indonesia sudah menyampaikan tahun ini masyarakat boleh untuk mudik lebaran yang berlaku juga kepada para PNS, TNI, Polri juga yang tidak pada unit dinas operasional sudah diatur terkait dengan cuti bersama 2022.
“Sehingga tahun ini berbeda dengan 2 tahun yang lalu yang masyarakat dilarang mudik. Kalau tahun ini diperbolehkan untuk melaksanakan mudik namun dengan ketentuan tetap menjaga protokol kesehatan, tetap menjaga 3 m, yang utama,” katanya
Lanjut dikatakan, untuk ketentuan perjalanan orang dalam negeri pada masa pandemi khususnya untuk masyarakat yang menggunakan transportasi udara di mana di Surat Edaran Kementerian Perhubungan sebelumnya. Yakni SE Kemenhub Nomor 21 Tahun 2022 bahwa untuk masyarakat yang sudah melaksanakan vaksin booster ataupun vaksin ketiga dan vaksin kedua, tidak dibutuhkan lagi dukungan atau syarat surat perjalanan, yang menyatakan bahwa negatif virus Covid-19 yang dibuktikan dengan antigen atau tes PCR.
“Namun terhadap yang baru vaksin satu kali, dipilih salah satu harus dibuktikan dengan hasil negatif tes antigen 1 x 24 jam atau hasil tes PCR 3 x 24 jam,” jelasnya.
“Bagi yang belum pernah vaksin sama sekali, karena memang dia punya penyakit bawaan silakan lengkapi dengan surat keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah,” sambungnya.
Cece Tarya menjelaskan juga dalam rangka persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah ini, sebagaimana telah keluar Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 Pusat Nomor 16 Tahun 2022 pada tanggal 2 April dimana ada sedikit perubahan, yaitu khusus untuk yang masyarakat yang sudah melaksanakan vaksin dosis 2 tetep harus menyampaikan informasi surat keterangan negatif Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil tes antigen atau PCR.
Lanjutnya, sedangkan yang sudah vaksin booster berarti dibebaskan dari dikenakannya persyaratan untuk hasil negatif tes antigen dan tes PCR.
“Nah, untuk itu kami menghimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan perjalanan mudik lebaran sebagaimana surat edaran Gugus Tugas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022, diharapkan sebelum melakukan kegiatan perjalanan dimaksud. Sebaiknya untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi booster. Untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan juga menjaga kesehatan orang lain ketika melakukan perjalanan,” katanya.
“Sehingga Covid-19 ini tidak sebagaimana dikawatirkan akan membludak kembali gitu ya pasiennya. Karena kalau dengan demikian kita akan jadi repot dibatasi ke sana sini nya. sekarang alhamdulillah dengan terjadinya penurunan kasus Covid-19 diijinkan oleh pemerintah untuk masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun 2022,” sambungnya.
Untuk sampai saat ini dari data perbandingan ya menjadi tidak signifikan ya. Karena membandingkan data tahun 2020 dan 2021 dengan tahun 2022. Dimana tahun 2020-2021 dilarang kan. Sedangkan tahun 2022 diijinkan untuk mudik.
Cece mengungkapkan bahwa dengan mulai berlakunya Surat Edaran bagi yang melakukan perjalanan melalui udara dibebaskan dari surat keterangan tes antigen dan tes PCR karena telah melaksanakan vaksin dosis kedua dan ketiga atau booster. Untuk di Bandara DEO Sorong jumlah penumpang mengalami peningkatan hingga puluhan persen.
“Saat ini yang jelasnya kalau jumlah penumpang dari sejak diumumkannya terkait dengan kebijakan bagi masyarakat yang telah dosis 2 boleh melakukan perjalanan tanpa hasil negatif antigen dan PCR itu kenaikannya sangat signifikan. Artinya ini sudah mencapai di angka 27% untuk kenaikan dibandingkan dengan tahun yang lalu,” ungkapnya.
Namun, Cece menegaskan bahwa kenaikan jumlah penumpang tersebut karena mobilisasi, orang yang akan mudik atau karena kebijakan antigen dan PCR.
“Saya belum bisa memprediksi apakah kenaikan ini adalah kenaikan orang yang mudik di jauh-jauh hari H, atau ini adalah mobilisasi karena kegiatan bisnis atau karena memang dibebaskan tes antigen dan tes PCR,” tegasnya.
Namun, lanjutnya bahwa untuk pemberlakuan mudik itu pada H – 14 sama + 14 akan direkamnya data. Untuk saat ini peningkatan penumpang sudah meningkat. “Okupansi seat sudah di atas 85% untuk masing-masing maskapai,” pungkasnya.
Salah satu penumpang, Ratih mengaku hendak berpergian ke kampung halaman. “Berhubung anak-anak liburnya lama jadi sekarang sudah mau pulkam karena kalau H minus berapa gitu kadang kehabisan tiket dan ribet. Alhamdulillah anak-anak semua sudah vaksin,” tandasnya.(zia)