Intensitas Padam Akibat Gangguan, Turun 56%
SORONG – Performa sistem pembangkit dan transmisi PLTMG Arrar 50 MW semakin prima usai dilakukan pemeliharaan, Minggu (27/3) malam hingga Senin (28/3) pagi.
Terbukti, pekerjaan pemeliharan yang seharusnya berjalan selama 10 jam, nyatanya sudah 100 persen rampung lebih cepat dari estimasi waktu yang direncanakan.
Di beberapa area, bahkan hanya mengalami pemadaman sekitar 5 jam saja. Kepala PLN UP3 Sorong, Martha Adi Nugraha mengatakan, kesuksesan pemeliharaan tersebut tidak terlepas dari kesiapan yang matang sebelum pekerjaan dimulai.
Dimana penyusunan standar operating prosedure (SOP) serta rincian poin pekerjaan berikut step by step telah dipersiapkan jauh hari.
“SOP-nya disiapkan sejak jauh hari, poin-poin pekerjaan yang harus diceklis sudah dirincikan. Hitungannya bukan lagi per jam, melainkan setiap menit harus ada yang diceklis apakah sudah sesuai dengan estimasi waktu yang ditentukan atau belum. Sementara tim yang lain bekerja, kami juga secara detail yang mencentang poin-poin yang sudah selesai mereka kerjakan,” beber Adi.
Selain itu, lanjut Adi, 75 personel yang disiagakan juga mampu bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab. Masing-masing personel standby pada titik-titik yang telah ditentukan sejak pukul 21.00 WIT hingga keseluruhan sistem kembali normal pada pukul 06.30 WIT, keesokan harinya.
“Mereka benar-benar standby di tempat. Sama sekali tidak meninggalkan lokasi sampai penormalan rampung. Hal ini juga tidak terlepas dari dukungan dari masyarakat dan seluruh pelanggan PLN. Sehingga tim juga bisa bekerja dengan tenang dan tetap profesional,” tandas Adi.
Adi menambahkan, dengan suksesnya kegiatan pemeliharaan tersebut, performa kehandalan sistem pembangkit dan transmisi diharapkan semakin siap memenuhi kebutuhan kelistrikan selama Ramadhan hingga Idul Fitri.
Sehingga pelanggan PLN di Kota dan Kabupaten Sorong bisa menikmati penggunaan listrik dengan nyaman, khususnya saat menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan.
“Peningkatan performa kehandalan tentu diharapkan bisa menjamin pasokan listrik yang lebih baik di kemudian hari, apalagi jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Jadi pelanggan PLN akan lebih nyaman menggunakan energi listrik selama Ramadhan, utamanya saat waktu berbuka puasa dan sahur. Dan kami optimis kondisi kelistrikan nanti bisa lebih baik dari sebelumnya,” jelas Adi.
Dibeberkan Adi, belakangan ini juga terjadi penurunan intensitas pemadaman yang diaebabkan oleh gangguan pada sistem. Kalaupun terjadi pemadaman yang tidak terjadwal, biasanya dipengaruhi oleh faktor tertentu yang memang tidak bisa dikontrol.
“Contohnya faktor cuaca ekstrem yang menyebabkan pohon tumbang, atau hal-hal urgent yang tidak bisa dianulir. Akan tetapi dari waktu ke waktu kondisi saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan turun sekitar 56%. Tentu saja ini tidak terlepas dari upaya kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dati sisi hulu (pembangkit transmisi) hingga hilir (distribusi jaringan),” pungkasnya.(ayu)