• Profil
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Rabu, 16 Juli 2025
  • Login
Radar Sorong
Advertisement
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature
No Result
View All Result
Radar Sorong
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Ekonomi

Opsen Pajak Turunkan Penjualan Motor hingga 20%, Bebani Konsumen & Tekan Daya Saing Industri

by Redaksi
14 Desember 2024
in Ekonomi
0
Opsen Pajak Turunkan Penjualan Motor hingga 20%, Bebani Konsumen & Tekan Daya Saing Industri
Share on FacebookShare on WhatsApp
ADVERTISEMENT

JAKARTA-Kebijakan opsen pajak kendaraan bermotor yang direncanakan pemerintah memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri otomotif dan konsumen. Kebijakan ini diperkirakan dapat menurunkan penjualan motor hingga 20%. Opsen pajak tambahan atas pajak kendaraan bermotor (PKB) yang dikelola daerah akan meningkatkan biaya kepemilikan kendaraan.

Akan dimulai pada tahun 2025, Penambahan beban pajak ini tidak hanya berpotensi membebani konsumen, khususnya masyarakat menengah ke bawah, tetapi juga menekan daya saing industri otomotif, yang saat ini menghadapi persaingan ketat dengan produk impor. Produsen lokal khawatir bahwa kebijakan tersebut akan menghambat pertumbuhan pasar kendaraan roda dua, yang selama ini menjadi tulang punggung penjualan otomotif nasional.

Berita Terkait

Telkomsel Hadirkan Program Digital Empowering for Community 2025 di Kota Sorong

Telkomsel Hadirkan Program Digital Empowering for Community 2025 di Kota Sorong

15 Juli 2025
33

Wayame Hydro Bae, Inovasi Sosial CSR Pertamina

14 Juli 2025
15

Pertamina Patra Niaga Papua Maluku Raih 3 Penghargaan CSR di ISRA 2025

13 Juli 2025
27

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan penurunan penjualan hingga 20% akan terjadi karena dipicu oleh naiknya harga sepeda motor baru akibat pemberlakuan pungutan pajak tambahan atau opsen atas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang besarnya mencapai 66%.

ADVERTISEMENT

Lanjutnya, Dalam simulasi perhitungan asosiasi, akan timbul kenaikan harga sepeda motor baru berkisar Rp800 ribu hingga Rp2 juta, tergantung jenis sepeda motor barunya. Kenaikan ini setara dengan kenaikan harga on the road sepeda motor baru sebesar 5%-7%, atau dua hingga tiga kali lebih besar dari inflasi. Kenaikan ini akan semakin membebankan konsumen.

“Konsumen sepeda motor sangat sensitif terhadap kenaikan harga. Opsen pajak bisa menaikkan harga motor di segmen entry level lebih dari Rp800 ribu. Segmen mid high bisa naik hingga Rp 2 juta. Inilah yang akan menekan permintaan padahal sepeda motor ini alat transportasi produktif yang paling dibutuhkan masyarakat di tengah daya beli yang sedang melemah,” kata Sigit.

Dikatakan juga bahwa Keberadaan sepeda motor sebagai sarana transportasi produktif dan efisien bagi masyarakat membuat penjualan sepeda motor masih terus tumbuh meskipun tipis pertumbuhannya. AISI mencatat pada periode januari hingga November tahun ini, pasar sepeda motor domestik membukukan angka penjualan sebesar 5,9 juta unit atau tumbuh tipis 2,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Fungsi produktif sepeda motor yang menjanjikan efektivitas dan efisiensi bagi kegiatan sehari-hari masyarakat membuat asosiasi semula optimis pasar motor tahun depan bisa mencapai 6,4 juta unit hingga 6,7 juta unit.

“Namun karena faktor opsen pajak ini, kami khawatir pasar justru akan tertekan hingga 20% tahun depan,” kata Sigit.

Ia menambahkan bahwa Terkoreksinya penjualan di pasar domestik tentu akan menimbulkan dampak bergulir yang terjadi di sisi hulu maupun hilir dari industri sepeda motor di Tanah Air.

Penurunan permintaan dari pasar akan memaksa produsen sepeda motor memangkas produksinya sehingga ini akan berdampak pada permintaan mereka ke industri suku cadang yang berada di rantai bisnisnya. Jika dampaknya sangat besar, tidak tertutup kemungkinan akan timbul PHK di industri ini.

Dampak bergulir ini juga sangat potensial terjadi di rantai bisnis industri yang ada di sisi hilir, baik itu yang ada di sisi penjualan maupun layanan purna jual serta juga industri pembiayaan dan asuransi.Kondisi pasar yang memberatkan konsumen dan pelaku industri ini berpotensi menekan daya saing industri di kancah ekonomi global, terutama di kawasan ASEAN.

Menurutnya, dalam situasi persaingan yang sama, negara tetangga yang tercatat sebagai salah satu pasar otomotif yang sedang tumbuh di ASEAN, justaru mempertahankan kebijakan pengurangan PPN dari 10% menjadi 8% hingga Juni 2025.

Sementara itu, Indonesia menambahkan PPN menjadi 12% ditambah kenaikan PKB dan BBNKB dan pungutan tambahan pajak atau opsen.

“Jika ini semua diberlakukan dan dipertahankan dalam jangka panjang, kami khawatir daya saing industri kita melemah. Ini kurang positif untuk iklim investasi,” katanya.(*/zia)

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pj Gubernur PBD Tinjau Lahan Pertanian dan Rans Peternakan di Sakabu Raja Ampat

Next Post

Banyak Dampak Positif, Program Makan Bergizi Gratis Harus Terus Berlanjut

Related Posts

Telkomsel Hadirkan Program Digital Empowering for Community 2025 di Kota Sorong
Ekonomi

Telkomsel Hadirkan Program Digital Empowering for Community 2025 di Kota Sorong

15 Juli 2025
33
Ekonomi

Wayame Hydro Bae, Inovasi Sosial CSR Pertamina

14 Juli 2025
15
Ekonomi

Pertamina Patra Niaga Papua Maluku Raih 3 Penghargaan CSR di ISRA 2025

13 Juli 2025
27
Ekonomi

Pertamina Patra Niaga Audiensi dengan Wakapolda Malut, Sinergi Layanan Energi

13 Juli 2025
27
Pertamina RU VII Kasim Raih Penghargaan Gender Equality
Ekonomi

Pertamina RU VII Kasim Raih Penghargaan Gender Equality

12 Juli 2025
51
Lestarikan Keanekaragaman Hayati, Kilang Kasim Raih ISRA Award Gold Medal
Ekonomi

Lestarikan Keanekaragaman Hayati, Kilang Kasim Raih ISRA Award Gold Medal

11 Juli 2025
79
Next Post
Banyak Dampak Positif, Program Makan Bergizi Gratis Harus Terus Berlanjut

Banyak Dampak Positif, Program Makan Bergizi Gratis Harus Terus Berlanjut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT

Follow Us

Radar Sorong

Radar Sorong telah meluncurkan Portal Berita Online yaitu radarsorong.id yang lebih memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terpercaya dan actual dari Harian Pagi Radar Sorong.

Kategori Beritra

  • Berita Utama
  • Ekonomi
  • Essay Foto/Berita Foto
  • Feature
  • Internasional
  • Lainnnya
  • Lintas Papua
  • Metro Sorong
  • Nasional
  • Nusantara
  • Papua Barat Daya
  • Sepakbola
  • Sorong Raya
  • Sport
  • Uncategorized

Berita Terbaru

57 Kontainer Kayu Merbau Ilegal dari Papua Diamankan KLHK

Evaluasi Tata Kelola dan Pemanfaatan Hutan Benahi Indikasi Ilegal Logging

16 Juli 2025
Program MBG Diterapkan di SDN 36 Kota Sorong, Antusiasme Siswa Capai 95% Kehadiran

Program MBG Diterapkan di SDN 36 Kota Sorong, Antusiasme Siswa Capai 95% Kehadiran

15 Juli 2025
  • Profil
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 - Radar Sorong - Developed by Tokoweb.co

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!