Mantapkan Pencanangan Makan Bergizi Gratis pada 13 Januari, PJ Walikota : Pilih Sekolah yang Hook atau di Dalam-dalam
SORONG– Setelah tertunda dari jadwal yang ditetapkan secara nasional, yakni tanggal 6 Januari 2025,pencanangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Sorong dipastikan digelar pada 13 Januari 2025.
Sebagai persiapan dimulainya Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Kota Sorong menggelar rapat koordinasi (rakor), Selasa (7/1) yang dihadiri Pj Walikota Sorong, Dr Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos M.Si beserta jajaran dan Kepala Seksi (Kasi) Teritorial Kasrem 181/PVT Kol Inf Prasetyo DTS, M. Si (Han).
Dalam rakor yang dibuka oleh Sekda Kota Sorong, Drs Yakob Kareth, M.Si, Pj Walikota Sorong menegaskan bahwa tanggal 13 Januari 2025,semua sudah harus siap. Sehingga tidak ada lagi penundaan untuk yang kedua kalinya.
Seperti diketahui, pencanangan program Makan Bergizi Gratis di Kota Sorong tertunda dan baru dapat dilaksanaka pada 13 Januari 2025 karena dihadapkan dengan kendala teknis.
“Sebenarnya sejak bulan Desember lalu, saya sudah mengingatkan kepada pak Kadis Pendidikan agar setelah anak-anak masuk sekolah pemberian makan bergizi sudah bisa dilaksanakan, namun karena ada kendala teknis, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama ini semua sudah klir,”ujar Pj Walikota yang mengungkapkan kendala teknis itu adalah terkait dengan anggaran yang dialokasikan di APBD 2025.
Dalam Rakor, Pj Walikota Sorong menegaskan, program Makan Bergizi Gratis adalah program nasional, sehingga butiuh perhatian serius untuk dilaksanakan. Karena itu dalam rapat koordinasi, Pj Walikota minta agar Plt Kadis Pendidikan, dari Bappeda untuk secara intens berkomunikasi dengan Kasiter Kasrem181/PVT sebagai penanggungjawab dalam mengelola dapur sehat.
“Tanggal 13 kita sudah jalan, artinya jangan lagi menunda yang kedua kali, kita harus jalan. Jadi saya mohon dibawah monitor pak Kadis, tolong pak Kadis, Bappeda untuk intens terus berkomunikasi nanti dengan pak Kasiter menyangkut bagaimana untuk pemenuhan makan bergizi gratis di Kota Sorong. Karena Kota Sorong menjadi contoh, terutam di Distrik Sorong Barat,”ujar Pj Walikota Sorong, Bernhard Rondonuwu.
Pada program Makan Bergizi Gratus, sasaran yang akan dituju sebanyak 3.329 penerima manfaat, khususnya anak-anak sekolah di Kota Sorong. Selain menekankan target yang dituju yakni anak-anak sekolah, Pj Walikota juga menekankan untuk memilih sekolah yang tepat.
“Karena tidak bisa mengakomodir semua, kita harus memilih, di sekolah-sekolah mana yang kita anggap anak-anaknya memang harus kita interfensi,”ujar Bernhard Rondonuwu seraya menyebut beberapa sekolah yang terbilang elit di Kota Sorong, tidak menjadi sasaran prioritas.
“Kita mulai di sekolah-sekolah yang paling ujung, di pulau sana, di sekolah-sekolah yang di dalam-dalam. Jadi , kriterianya nanti pak Kadis yang atur, sesuai anggaran kita,”tandas Pj Walikota Sorong yang dalam rakor kemudian didampingi oleh Asisten II Setda Kota Sorong, H. Tamrin Tajudin, ST MM.
Selain soal sasaran, lokasi sekolah, yang ketiga, Pj Walikota juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ini, semua tergabung bersama-sama dengan jajaran teritorial TNI AD yang mendapat tugas dari pusat mengelola dapur sehat.
“Perihal ada kekurangan, atau hal-hal lainnya nanti disampaikan oleh pak Kasiter dibicarkan secara intens, selesaikan bersama, supaya sama-sama kita,”harap Pj Walikota Sorong.
Yang pasti 13 Januari 2025, launching program Makan Bergizi Gratis mulai dilaksanakan di Distrik Sorong Barat yang jadi sasaran prioritas. Setelah Distrik Sorong Barat barulah program Makan Bergizi Gratis diperluas ke distrik lainnya di Kota Sorong.
“Untuk menjadi contoh nanti ditetapkan dimulai di sekolah mana dulu. Kalau saya cenderung sekolah yang di hok-hok, yang dipojok-pojok, yang di dalam-dalam sana,”tandas Pj Walikota seraya mengajak jajarannya dan pihak terkait untuk bersatu padu melaksanakan program Makan Bergizi Gratis ini dengan penuh tanggung jawab.
Sementara itu, Kasiter Kasren 181/PVT Kol Inf Prasetyo dalam paparannya menyebutkan bahwa untuk dapur umum yang sudah disiapkan yakni di Koramil Distrik Sorong Barat, Salawati 25 %, Moswaren di Kabupaten Sorong Selatan 30 %, Raja Ampat yang akan menggunakan rekanan dari pihak Yayasan yang ditunjuk, demikian pula dengan Kabupaten Maybrat.
Secara keseluruhan, Provinsi Papua Barat Daya yang masuk dalam pengawasan ketiga akan melayani 118.817 siswa dengan ideal dapur 40, di tahun 2025 dibangun 9 dapur sehat. Ditegaskan oleh Kol Inf Prasetyo bahwa pengelolaan dapur sehat semua harus mengacu pada standar yang telah ditetapkan. Termasuk gaji pegawai dan yang dilibatkan di dapur sehat adalah orang-orang yang tinggal di wilayah sekitar dapur sehat.
“ Pegawai tidak boleh dari orang di luar dapur. Dapur sehat di Sorong Barat maka pegawainya harus dari Distrik Sorong Barat,idak boleh dari Sorong Timur misalnya,”tandas Kasiter Kol Prasetyo. Selain itu, Kasiter juga mengungkapkan, bahwa 1 dapur sehat melayani 3.000- 3.500 anak.
Dalam paparannya, Kasiter juga mengungkapkan 24 kendala yang dihadapi dalam mengelola dapur sehatl, seperti perlu adanya stok gas untuk kontinuitas masak, perlu sarana angkut, mobil pengangkut makanan ke sekolah hingga dukungan dari pusat datang. Perlu adanya genset 1 unit dan kebutuhan lainnya.
Yang menarik, Ketika Kasiter memaparkan kebutuhan unit pelayanan dapur sehat dalam 1 bulan untuk pemberian Makan Bergizi Gratis dengan standar yang sudah ditetapkan, seperti beras, ayam potong, telur ayam, ikan tuna, daging sapi, dan ikan mas.
Dengan spontan Pj Walikota langsung bertanya “Ikan emas ada di sini ( Sorong) ka. Kalau daging sapi bagaimana,apa sudah dicek?,”tanya Pj Walikota yang kemudian dijawab oleh Kasiter bahwa jika ikan emas tidak tersedia maka bisa digantik dengan ikan lain. Yang pasti Kasiter menegaskan bahwa semua kebutuhan, seperti beras, ayam potong, telur ayam, ikan dada tuna semua harus dipasok dari Sorong.
Usai memberikan arahan, Pj Walikota Sorong pun meninggalkan ruangan dan rapat selanjutnya dipimpin oleh Asisten II Tamrin Tajudin, ST MM. (ros)